"Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik," ujar dia dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dapur yang dikunjungi Menag Yaqut yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 orang per hari.
Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, ia mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan storage atau tempat penyimpanan bahan makanan.
Ia juga berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia.
"Dapur siap beri layanan konsumsi. Kita cek kesiapan armada yang akan mengantar makanan juga siap. Semoga nanti bisa beri layanan terbaik ke jamaah," kata dia.
Baca juga: Wapres minta Kemenag amati cuaca panas di Arab Saudi
Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambal goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.
Tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jamaah calon haji Indonesia.
"Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia sehingga cita rasa tidak jauh berbeda," kata dia.
Menteri Agama dijadwalkan berada di Arab Saudi hingga 10 Mei 2024. Pada kunjungan kerja selanjutnya, ia akan melihat kesiapan dapur penyedia layanan katering dan hotel jamaah di Madinah.
Baca juga: Menag bertolak ke Saudi cek persiapan akhir layanan di tanah suci
Baca juga: Arab Saudi akan prioritaskan jamaah Indonesia peroleh Smart Card
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko