Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di provinsi itu hingga 30 April 2024 mencapai Rp1,77 triliun yang disalurkan kepada 29.847 debitur.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Sabtu malam, mengatakan total penyaluran KUR tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak 65,43 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada April 2023.
Baca juga: DJPb Kalsel: Realisasi KUR capai Rp783 miliar bagi 13.365 debitur
“Saya minta kepada bank penyalur agar dapat lebih menggali potensi pencairan KUR sehingga dapat mendorong potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih meningkat,” ujarnya.
Dia juga meminta kepada pelaku UMKM agar dapat menggunakan fasilitas pembiayaan KUR dengan maksimal sehingga dapat memacu persaingan UMKM yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
“KUR merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan pelaku UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan perbankan dengan pola penjaminan,” tuturnya.
Syafriadi menyebutkan realisasi penyaluran KUR di Kalsel hingga saat ini berada di posisi ke-13 secara nasional. Namun, perlu dipacu karena realisasi penyaluran masih berada di angka 34,36 persen dari target sebesar Rp5,16 triliun untuk periode 2024.
Baca juga: Kabupaten Tabalong peringkat keenam penyaluran KUR di Kalsel
Ia mengatakan menurut data sikp.kemenkeu.go.id, penyaluran KUR tertinggi di Kalsel berdasarkan data penyaluran dibukukan oleh BRI secara kumulatif sebesar Rp1,24 triliun. Sementara berdasarkan per kabupaten/kota, Kota Banjarmasin menjadi penyalur KUR tertinggi sebesar Rp391,03 miliar yang disalurkan kepada 5.233 debitur.
Kemudian, untuk penyaluran terbanyak berdasarkan penerimaan adalah sektor perdagangan, yakni mencapai 44,21 persen atau sebesar Rp783,57 miliar yang disalurkan kepada 12.279 debitur. Sedangkan berdasarkan skema penyaluran, maka skema mikro menjadi terbesar dengan porsi 73,02 persen atau sebesar Rp1,29 triliun kepada 27.732 debitur.
Menurut Syafriadi, catatan tersebut mengindikasikan bahwa usaha sektor perdagangan masih mendominasi di Kalimantan Selatan.
“Tentu saya sangat mengapresiasi bank penyalur KUR yang terus bergerak mendorong kemajuan pelaku UMKM, dan saya berharap agar penyalur KUR lebih meningkatkan sinergisitas agar target 2024 tercapai 100 persen,” ujar dia.
Baca juga: DJPb Kalsel minta bank penyalur KUR naikkan level UMKM debitur