Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) meminta bank yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) turut berperan untuk menaikkan level usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) debitur.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan bank penyalur KUR memiliki peran dan tanggung jawab untuk menaikkan level usaha para debitur yang menggunakan pembiayaan KUR.
Baca juga: DJP minta wajib pajak lapor SPT tepat waktu guna cegah gangguan teknis
“Saya berharap bank penyalur KUR tidak hanya fokus pencapaian kuota penerima, tetapi juga berperan meningkatkan kualitas usaha para debitur,” ujarnya.
Syafriadi menyebutkan penerima KUR perlu selektif agar tepat sasaran bagi masyarakat atau pelaku usaha yang membutuhkan.
“Kami menargetkan penyaluran KUR kepada para debitur hingga akhir 2024 mencapai besaran Rp5,5 triliun,” katanya.
Syafriadi menuturkan penyaluran pembiayaan KUR pada Januari 2024 terealisasi sebesar Rp358,95 miliar kepada 6.318 debitur atau mengalami peningkatan 2.837,89 persen dibanding Januari 2023.
Baca juga: DJPb Kalsel: Pendapatan daerah naik 194 persen pada awal 2024
Untuk daerah penyaluran KUR tertinggi dari 13 kabupaten/kota, kata dia, terdapat di Kota Banjarmasin, yakni mencapai Rp83,94 miliar yang disalurkan kepada 1.181 debitur. Selanjutnya dua kabupaten lain juga di posisi tiga besar, yakni Tanah Bumbu dan Banjar.
Syafriadi berharap dengan peningkatan realisasi KUR pada awal tahun tersebut, perluasan basis penerima pembiayaan KUR juga mengalami pertumbuhan.
“Setiap tahun selalu ada target, tahun ini kita harapkan pelaku usaha selaku debitur juga naik kelas dalam menjalankan usahanya,” ucapnya.
Baca juga: DJPb Kalsel: Kredit UMi 2023 capai Rp59,4 miliar bagi 14.482 debitur