Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan (Diskop UKM Kalsel) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp3,77 triliun atau 66,13 persen dari total target Rp5,69 triliun hingga September 2025.
Kepala Diskop UKM Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan penyaluran KUR tersebut menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah untuk memperkuat perekonomian keluarga melalui pemberdayaan koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga: Diskop UKM Kalsel-Satgas Polda tekankan taat regulasi gula rafinasi
“Program KUR memberikan akses permodalan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha kecil di Banua agar mereka dapat tumbuh, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Yanuar di Banjarbaru, Selasa.
Ia menjelaskan, kebijakan KUR juga sejalan dengan visi Kalsel Bekerja, yakni Berkelanjutan, Berbudaya, Religi, dan Sejahtera menuju Gerbang Logistik Kalimantan, dengan menempatkan sektor koperasi dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
Selain KUR, Pemprov Kalsel juga memperkuat pemberdayaan usaha kecil melalui berbagai program strategis, seperti bimbingan teknis koperasi modern, pelatihan digitalisasi dan manajemen koperasi, serta program One Pesantren One Product (OPOP) untuk memperkuat ekonomi berbasis pesantren.
“Pemerintah berkomitmen menciptakan ekosistem usaha yang berpihak pada pelaku kecil, termasuk melalui kemudahan perizinan, fasilitasi pembiayaan, dan perluasan akses pasar,” ujarnya.
Pemprov Kalsel juga menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil, yang mewajibkan instansi pemerintah maupun swasta menyediakan minimal 30 persen ruang promosi dan pengembangan usaha kecil di area komersial serta infrastruktur publik.
Baca juga: Realisasi KUR di Kalsel capai Rp1,68 triliun per April 2025
“Kebijakan ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah daerah kepada UMKM agar mereka memiliki ruang untuk tumbuh dan bersaing,” kata Yanuar.
Selain KUR, beberapa daerah di Kalsel juga mengembangkan program kredit daerah, seperti Kredit Bahuma di Banjarmasin dan Kredit Gerbang Emas di Kabupaten Tabalong, untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro.
Diskop UKM Kalsel juga mendukung program nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa dengan bunga pinjaman ringan hanya enam persen per tahun.
Yanuar menambahkan, pihaknya juga fokus memperkuat sektor ekonomi kreatif melalui pelatihan desain kemasan, pemasaran digital, dan peningkatan mutu produk agar pelaku UMKM lebih kompetitif di pasar nasional dan internasional.
“Kreativitas adalah kunci agar produk UMKM Kalsel mampu menembus pasar yang lebih luas,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat terus diperkuat untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga di Kalimantan Selatan.
“Peningkatan ekonomi keluarga adalah fondasi pembangunan ekonomi daerah. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, koperasi dan UMKM akan menjadi motor penggerak menuju Kalimantan Selatan yang sejahtera,” pungkas Yanuar.
Baca juga: Diskop UKM Kalsel luncurkan program 1.000 sertifikat halal bagi UMKM
