Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi, membuka kegiatan tersebut yang dihadiri juga para satuan kerja perangkat daerah (SKPD), guru penggerak angkat 9 serta jajaran terkait.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kukuhkan 73 guru penggerak angkatan ke-7
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kukuhkan 73 guru penggerak angkatan ke-7
Ibnu mengatakan lokakarya tersebut merupakan bagian dari kegiatan dari kurikulum merdeka belajar.
"Yang juga menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Pendidikan di Kota Banjarmasin," ucapnya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh para calon guru penggerak.
"Terimakasih Pak Fadil yang sudah membina seluruh guru kita, khususnya yang ada Kota Banjarmasin, ini ada 98 guru yang ikut dalam program guru penggerak dan itu tidak mudah sebetulnya karena selama enam bulan," tuturnya.
Baca juga: Banjarmasin kejar pemenuhan guru penggerak untuk Kepsek
Baca juga: Banjarmasin kejar pemenuhan guru penggerak untuk Kepsek
Menurut Ibnu Sina, kehadiran guru penggerak tersebut di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Kota Banjarmasin.
"Karena memang Banjarmasin sebagai salah satu barometer pendidikan di Kalimantan Selatan. Tentulah di Kota Banjarmasin harus lebih baik," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan menjadi guru penggerak tidak mudah, ada syaratnya, yakni sisa masa kerja di atas 10 tahun dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
"Mengikuti program itu guru mengikuti pelatihan dari 6-9 bulan," tuturnya.
Kepentingan dengan guru penggerak yang banyak akan meningkatkan kualitas pendidikan dan menunjang karier.
Baca juga: Banjarmasin "panen raya" calon guru penggerak 2022
Baca juga: Banjarmasin "panen raya" calon guru penggerak 2022