Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui dinas pendidikan setempat terus mengejar pemenuhan guru penggerak untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Balaikota, Selasa, menyampaikan apresiasi kembali dikukuhkannya sebanyak 69 orang guru penggerak se-Kota Banjarmasin dari angkatan 5 pada hari ini.
Dengan demikian, ujar dia, upaya pemerintah kota agar kekosongan jabatan kepala sekolah bisa dikejar maksimal untuk mengisinya.
"Salah satu syarat mengangkat kepala sekolah itu guru yang harus sudah memiliki sertifikat guru penggerak, sedangkan jumlah sekolah yang kosong kepala sekolahnya lebih banyak dari guru penggerak," ujarnya.
Sehingga, ucap Ibnu, penciptaan guru penggerak ini harus terus dikejar maksimal, di mana menurut dinas pendidikan kota saat ini kembali mengikuti pendidikan guru penggerak sebanyak 60 orang guru.
"Kalau total guru yang sudah bersertifikat pendidik guru penggerak di Kota Banjarmasin sekitar 200 orang, dari sekolah negeri dan swasta," ungkap Ibnu.
Menurutnya lagi, kepentingan dengan banyaknya guru penggerak akan meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini.
"Tentunya harapan kita mereka memiliki mutu, standar dan metode pembelajaran, hingga anak-anak kita mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan mencintai belajarnya," kata Ibnu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan, menjadi guru penggerak itu tidak mudah, ada syaratnya, yakni, masa kerjanya sisa harus di atas 10 tahun dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
"Mengikuti program itu guru mengikuti pelatihan dari 6--9 bulan," tuturnya.
Nuryadi menyampaikan harapan kalau kementerian memberikan kuota lebih banyak untuk Kota Banjarmasin yang PNS-nya bisa mengikuti guru penggerak.
"Sebab sebagian besar guru penggerak yang dikukuhkan hari ini dari sekolah swasta," ungkap Nuryadi.