General Manager PT PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Kamis, mengatakan 190 transaksi tersebut pada 12 unit SPKLU yang tersebar di dua wilayah Kalimantan, yakni Kalselteng.
"Meski pun populasi mobil listrik di Kalimantan belum seperti di pulau Jawa, namun dari hasil pemantauan terjadi peningkatan penggunaan SPKLU. Artinya sudah mulai banyak masyarakat yang menggunakan mobil listrik," ujar Joharifin.
Berdasarkan data transaksi, Joharifin menyebutkan penggunaan SPKLU PLN UID Kalselteng tercatat sebanyak 190 kali transaksi dengan total 2.330,2 kilo Watt hour (kWh) sejak Januari-April 2024, sedangkan periode yang sama pada 2023 hanya 10 kali transaksi.
"Data itu menjadi bukti, pengguna mobil listrik di Kalimantan mulai tumbuh dan diharapkan jumlahnya semakin banyak seiring penyediaan SPKLU yang disiapkan PLN untuk memenuhi kebutuhan energi bagi kendaraan listrik yang digunakan masyarakat," ungkapnya.
Ditekankan Joharifin, peningkatan penggunaan mobil listrik itu sangat mendukung program transisi penggunaan kendaraan berbasis energi fosil ke energi listrik demi mencapai penurunan emisi Gas Rumah Kaca pada 2060.
Joharifin menjelaskan PLN UID Kalselteng turut mendorong gerakan Borneo Green Environment yang dicanangkan Gubernur Kalsel sejak 2017 dengan menambah beberapa unit SPKLU se-Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Tahun ini PLN UID Kalselteng sudah merencanakan menambah 35 SPKLU baru di beberapa titik penting sepanjang jalur protokol Kalimantan dan kami mendorong agar akhir Juni 2024 sudah bisa selesai 10 SPKLU yang diharapkan menjadi pemicu meningkatnya penggunaan mobil listrik di Kalimantan," katanya.