Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Muhammad Yamin HR meminta, penyaluran bantuan untuk kesejahteraan guru ngaji di kota ini yang dialokasikan Rp10,9 miliar harus lancar.
Menurut dia, di Banjarmasin, Kamis, ini merupakan bantuan sosial dari Pemkot Banjarmasin bagi ustadz dan ustadzah yang begitu gigih membentuk generasi muda kota ini yang berakhlak dan cinta Al-Quran.
"Sebab kita ketahui, honor kesejahteraan guru ngaji baik di mesjid, di mushola maupun di tempat pendidikan Al-Quran lainnya masih banyak yang sangat minim, namun mereka tetap semangat mengabdi untuk membentuk akhlak dan pintar baca kitab suci Al-Quran bagi anak-anak kita," ucapnya.
Karena pengabdian yang luhur hampir tanpa tanda jasa ini, ujar dia, pihaknya pun di legislatif sangat mendukung upaya untuk memberikan bantuan peningkatan kesejahteraan mereka tersebut, hingga dialokasikan tahun 2024 ini sebesar Rp10,9 miliar.
"Bahkan juga ada alokasi anggaran untuk membantu kesejahteraan kaum mesjid yang totalnya sebesar Rp1,8 miliar pada 2024 ini," ujarnya.
Pihaknya pun di DPRD akan selalu mengawasi penyaluran bantuan ini agar berjalan lancar dan tepat sesuai besaran haknya masing-masing.
Sebenarnya, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan bahwa Pemkot Banjarmasin mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,9 miliar untuk kesejahteraan ustadz dan ustadzah yang mengajarkan pendidikan agama di mushola, mesjid hingga TK Al-Quran pada 2024.
Menurut dia, ada sekitar 2.600 ustadz dan ustadzah di daerah ini yang terdata di Pemkot Banjarmasin, mengajar dan mendidik generasi muda di kota ini untuk cinta Al-Quran.
Karenanya Pemkot Banjarmasin memberikan dana hibah melalui bagian Kesra untuk membantu uang transportasi bagi para ustadz dan ustadzah tersebut.
"Itu semuanya mendapatkan haknya. Dan setiap tahun memang kita upayakan untuk ditingkatkan," ujar Ibnu Sina.