Pulau Kembang menjadi daya tarik wisata karena memiliki keistimewaan alam, utamanya melihat kehidupan kera ekor panjang.
Memang kalau disaksikan, Pulau Kembang hampir tidak ada pemukiman manusia, tapi kelompok kera yang dalam nama latinnya Macaca fascicularis.
Mengunjungi pulau yang tercatat di Wikipedia ini jika dari Kota Banjarmasin harus menggunakan transportasi sungai sekitar 1 jam dari wisata siring sungai Martapura di Jalan Piare Tendean.
Menggunakan kelotok wisata atau perahu bermesin, pelayaran akan mengarungi sungai Martapura hingga tembus ke muara Sungai Barito.
Diperjalanan, pengunjung akan mendapatkan pemandangan pinggiran Kota Banjarmasin yang rumah penduduknya berada di bantaran sungai.
Kebudayaan warga Banjar yang mandi dan mencuci serta aktivitas lainnya di sungai jadi pemandangan unik tersendiri.
Selain itu pemandangan jembatan-jembatan beton yang membentang panjang di sungai Martapura yang diperkirakan luasnya sekitar 200 meter.
Hilir mudik perahu pun ditemui, hingga memasuki sungai Barito yang lebih luas banyak kapal-kapal besar, tongkang memuat batubara hingga kapal laut lainnya.
Setelah itu dari kejauhan terlihat pulau yang banyak tambat kapal tongkang dan lainnya, itulah Pulau Kembang.
Dalam Wikipedia, nama "Kembang" diambil dari kata Jawa yang berarti bunga, bisa juga diartikan sebagai bentang atau hamparan.
Pulau ini tercatat luasnya 60 hektare di sebelah barat Kota Banjarmasin sebagai hutan wisata berdasarkan SK Menteri Pertanian pada 1979.
Baca juga: Memandang lalu-lalang "emas hitam" di Situs Geopark Meratus
Baca juga: Memandang lalu-lalang "emas hitam" di Situs Geopark Meratus