Lasma menjelaskan kegiatan bakti sosial tersebut juga sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
Kemudian, percepatan penurunan stunting dengan sasaran meningkatkan akses pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus Penjabat Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Diauddin mendukung program BKKBN Kalsel terkait penggunaan Tubektomi.
Diauddin berharap kerja sama BKKBN Kalsel dengan RSUD Ulin Banjarmasin dapat berlanjut terutama terkait Tubektomi karena kontrasepsi yang aman dan bermanfaat selamanya.
Tercatat, para peserta pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Tubektomi merupakan ibu rumah tangga yang telah memiliki anak lebih dari dua orang dan tidak berniat untuk menambah jumlah anak.
Salah satu warga, Yanti Saimun (37) memutuskan beralih dari pil KB ke kontrasepsi Tubektomi karena telah memiliki lima anak.
Baca juga: BKKBN Kalsel puji keberhasilan Tabalong tekan angka stunting
“Karena sudah merasa cukup ada Lima masih kecil, sebelumnya pakai pil, ini atas kemauan sendiri, sudah niat,” ucap Yanti.
Tubektomi merupakan prosedur pemotongan atau penutupan tubafalopi yaitu saluran yang menghubungkan indung telur (ovarium) dan rahim.
BKKBN Kalsel kampanyekan kontrasepsi Tubektomi
Sabtu, 4 November 2023 20:51 WIB