Tidak menutup kemungkinan pihaknya bisa saja melaporkan yang bersangkutan karena telah mempublikasikan pemberitaan berupa pencemaran nama baik institusi dan individu. Namun, menurut dia langkah yang tepat saat ini memberikan hak jawab melalui media massa lain agar masyarakat tidak menelan mentah berita miring itu.
Germas menuturkan kemungkinan adanya pihak atau oknum yang merasa sakit hati karena keinginannya tidak tercapai sehingga menyebarkan berita tanpa fakta.
Perlu diketahui, saat ini sudah ada 21 kapal tiung yang sudah terdaftar di sistem beralih status menjadi kapal laut dan dapat beroperasi di pelabuhan.
Pada beberapa waktu lalu, kebijakan dari pusat tidak lagi memperbolehkan kapal tiung beraktivitas di pelabuhan karena tidak memiliki izin. Hal itu berpotensi menyebabkan turunnya pendapatan para nelayan jika tidak diizinkan beraktivitas di pelabuhan.
Baca juga: Posko Angkutan Laut Lebaran 2023 di Banjarmasin resmi ditutup
KSOP Banjarmasin menyikapi hal itu dengan meluncurkan program “kapal tiung alih status menjadi kapal laut” pada Mei 2023. Setelah itu para pelaku usaha kapal tiung diberikan sertifikat kapal laut berupa izin agar dapat beraktivitas di pelabuhan melakukan kegiatan usaha.
Germas mengungkapkan, selain keuntungan bagi pelaku usaha kapal tiung, keberadaan kapal tiung di pelabuhan juga meningkatkan pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
KSOP Banjarmasin mencatat hingga November, total PNBP yang dipungut dari aktivitas di pelabuhan mencapai Rp353,9 miliar periode 2023. Hal itu mengantarkan posisi pendapatan PNBP di pelabuhan Banjarmasin menjadi tertinggi pertama se-Indonesia.
Padahal PNBP periode 2023 hanya ditarget Rp287,3 miliar. Bahkan tidak menutup kemungkinan hingga akhir tahun pihaknya memperkirakan realisasi PNBP tersebut mencapai Rp418 miliar.
“Jadi saya perlu sampaikan dan tegaskan, tidak ada aktivitas ilegal kapal tiung di pelabuhan, semua punya izin dan bayar royalti, semua pembayaran melalui satu sistem digitalisasi, saya pastikan tidak ada pungli,” ujar Germas.
Baca juga: Ditjen Hubla: Penumpang angkutan laut Lebaran 2023 capai 3,9 juta jiwa