Banjarbaru (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan merasakan langsung sensasi mengendarai mobil listrik ramah lingkungan karya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang diberi nama Enggang.
"Sangat nyaman dikendarai dan cocok untuk lingkungan perkantoran," kata Yudha di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: ULM optimalkan riset lahan mangrove dukung program Kementerian LH
Jenderal bintang dua ini berkeliling areal Mapolda Kalsel dengan mengendarai Enggang ditemani sejumlah mahasiswa penciptanya.
Dia mengaku duduk di balik setir Enggang sama rasanya dengan mengendarai mobil golf buatan impor.
"Kendaraan ini layak direkomendasikan bagi instansi yang berminat membutuhkan kendaraan untuk operasional perkantoran dan dunia usaha," ucapnya.
Yudha menyebut mobil jenis offroad dan mobil golf hasil karya mahasiswa ULM itu pasti banyak diminati masyarakat terutama pelaku usaha seperti resort, hotel, vila, kawasan industri, pabrik dan lainnya.
Mobil listrik Enggang diciptakan Tim Program Studi Teknik Mesin dengan satu orang dosen Akhmad Syarief, empat orang teknisi Zainal Arman Razak, M Rizqi Al Fajar, Dhanu Suryanta, dan Akhmad Febri Ramadhan, dan lima orang mahasiswa Ali Ahmad Abdul Gafar, Egryanto Stepanus, Hanifudin, Muhammad Amin dan Muhammad Arsyat.
Baca juga: 2,266 ULM students attain national and international achievements
Perbedaan dua jenis mobil listrik Enggang terdapat pada kapasitas penumpang untuk jenis offroad enam orang dan kapasitas penumpang jenis golf ada delapan orang.
Bagian bagasi atas, front storage box, komponen kaki-kaki, dimensi dan ban beserta velg yang digunakan juga berbeda.
Untuk kecepatan maksimum 40 km/jam dengan rentang muat tiga jam serta pengisian ulang empat sampai enam jam.
Wakil Dekan III Fakultas Teknik ULM Prof Abdul Ghofur membuka kesempatan kepada instansi maupun perusahaan yang tertarik untuk memproduksi mobil listrik Enggang.
"Pengerjaan produksi dalam satu bulan bisa dua unit," ungkapnya.