Banjarbaru (ANTARA) - Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bakal menjadi motor penggerak pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Saya mengajak semua pihak untuk mendukung penuh pendirian program ini demi kemajuan daerah," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarbaru, Selasa.
Baca juga: Kapolda Kalsel rasakan sensasi kendarai mobil listrik karya mahasiswa ULM
PSKH ULM yang bakal dibuka pada 2025, diungkapkan Alim, tidak hanya menghasilkan tenaga profesional, tetapi juga membangun ekosistem peternakan dan kesehatan hewan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan peternak menjadi kunci keberhasilan.
"Langkah strategis ULM ini juga telah mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kalsel Muhidin yang disampaikan melalui Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel Ahmad Bagiawan pada momen lokakarya pendirian PSKH," jelasnya.
Sementara Ahmad Bagiawan menyatakan pentingnya keberadaan program ini mengingat Kalsel memiliki potensi besar di sektor peternakan.
Dia mengakui tenaga dokter hewan profesional sangat dibutuhkan untuk mengelola potensi peternakan, mulai dari sapi potong, kerbau rawa, hingga unggas seperti itik alabio, yang merupakan plasma nutfah khas daerah.
Baca juga: ULM optimalkan riset lahan mangrove dukung program Kementerian LH
Apalagi sektor peternakan di Kalsel telah menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk program unggulan seperti Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi dan Sitii Hawa Lari yang menjadi model nasional.
"Potensi perikanan juga menjadi perhatian, dengan peluang pengembangan hingga skala internasional," tambahnya.
Dia menekankan pula program studi ini dapat menjadi pusat riset dan inovasi di bidang kesehatan hewan, teknologi pakan, dan manajemen peternakan.
“Jika didukung riset berkelanjutan, kerbau rawa dan itik alabio dapat menjadi produk unggulan khas Kalsel dengan nilai ekonomi tinggi,” tegasnya.