Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin menggelar pelatihan pemadaman kebakaran (damkar) dan scuba diving untuk meningkatkan kompetensi awak kapal dalam menjalankan tugas patroli menggunakan kapal negara yang ditugaskan oleh Kementerian Perhubungan di perairan Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Instruktur pelatihan damkar adalah Ketua Relawan Damkar Kota Banjarmasin, sedangkan instruktur pelatihan scuba diving ada tiga orang dari TNI AL,” kata Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin Samsuddin setelah membuka kegiatan pelatihan fire fighting dan scuba diving di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: KSOP Banjarmasin bagikan 1.600 kantong daging kurban ke masyarakat
Dia menyebutkan pelatihan diikuti sebanyak 24 orang awak kapal negara dengan agenda hari ini pelatihan damkar dan besok dilanjutkan pelatihan scuba diving untuk penyelaman.
“Kapal patroli ini adalah aset negara sehingga harus dijaga dengan baik. Karena itu awak kapal wajib memiliki kompetensi yang mumpuni untuk bertugas khususnya damkar dan scuba diving,” ujarnya.
Samsuddin menjelaskan kapal cukup rawan kebakaran karena di dalamnya terdapat benda-benda yang mudah memantik api sehingga potensi terjadi kebakaran sangat memungkinkan. Karenanya, awak kapal harus menguasai teknik memadamkan api dengan cekatan dan sigap.
Teknik menangani kebakaran di kapal, kata dia, berbeda dengan kebakaran di gedung pada umumnya. Oleh karena itu, harus memahami jenis kapal dengan bahannya, fiber, kayu, atau besi, lalu apa yg dominan di kapal, apakah benda padat, cair, atau gas, ini harus dipahami lebih awal.
Kemudian, awak kapal juga harus memiliki kemampuan menyelam di laut, sehingga diberikan pelatihan scuba diving, dalam menjalankan tugas tentu akan dihadapkan dengan berbagai masalah, misalnya kapal tenggelam, kecelakaan, dan lainnya untuk diantisipasi serta dapat menyelesaikan berbagai masalah yang muncul.
Menurut Samsuddin, meskipun awak kapal negara telah memiliki kemampuan dasar, tetapi perlu ditingkatkan dan penyegaran kembali agar semakin kompeten.
“Awak kapal harus mampu mengatasi dan menguasai semua kondisi, sehingga kemampuan tidak diragukan lagi. Saya harap pelatihan dimaksimalkan dengan waktu yang singkat ini, dan kalau bisa jangan hanya kemampuan di dalam kapal saja yang dipelajari, juga untuk di luar kapal,” ujarnya pula.
Baca juga: Pelabuhan Banjarmasin layani 45.918 penumpang pada arus mudik-balik Lebaran
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Banjarmasin Germas, selaku ketua pelaksana, mengatakan tujuan utama kegiatan untuk mengembangkan keterampilan awak kapal negara dalam hal pemadaman kebakaran dan penyelaman.
“Kita baru saja mendapatkan bantuan kapal negara patroli (KNP) 362 dari Kementerian Perhubungan, peralatannya pun baru pertama kali kita gunakan, sehingga kompetensi dan kemampuan awak kapal harus ditingkatkan agar lebih maksimal dalam menjalankan tugas negara,” tutur Germas.
Ketua Relawan Pemadam Kebakaran Kota Banjarmasin M Zuliansyah selaku instruktur damkar mengatakan, materi yang diberikan berkaitan dengan cara menanggulangi kebakaran api skala ringan dan besar khususnya saat berada di dalam kapal.
“Ini alat-alat canggih dari negara, termasuk juga kapal negara patroli. Kita ajarkan awak kapal cara menggunakan alat-alat ini sehingga nantinya mempermudah untuk mencegah maupun menanggulangi kebakaran,” kata Zuliansyah.
Baca juga: 15.721 pemudik asal Kalsel berangkat lebih awal ke Pulau Jawa