Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin membantah pemberitaan soal pembiaran aktivitas kapal tiung ilegal sandar di pelabuhan yang mengangkut batubara tanpa izin atau curian.
“Saya pastikan tidak ada satupun kapal tiung tanpa izin boleh beraktivitas di pelabuhan, seluruh kapal tiung yang beraktivitas di pelabuhan sudah memiliki izin berupa sertifikat kapal laut,” kata Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Banjarmasin Germas di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Pemeriksaan bersama Karantina-Pabean di Pelabuhan Trisakti disepakati
Germas menyebutkan terkait dengan batubara karung yang diangkut kapal tiung tersebut, hal itu merupakan hubungan antar pelaku usaha dan pembeli.
Germas mempersilahkan masyarakat untuk melapor jika mengetahui atau menemukan batubara karung curian ke pihak berwenang dengan bukti agar ditindaklanjuti.
“Saya sudah berkomunikasi dengan para pemilik kapal tiung, mereka sudah belasan tahun menjalankan usahanya dan sudah memiliki izin yang lengkap, termasuk izin laporan hasil pemeriksaan (LHP), jadi mustahil kita membiarkan ada aktivitas ilegal di wilayah kami,” ucapnya.
Sebelumnya, salah satu media lokal di Banjarmasin menayangkan berita dengan judul “Dugaan penyalahgunaan wewenang di KSOP Banjarmasin loloskan Batubara yang diduga ilegal dan curian” pada edisi Kamis (2/11).
Baca juga: Kalsel launching kapal rakyat alih status jadi kapal laut
Menurut dia, terkait pemberitaan yang menuduh KSOP Banjarmasin meloloskan aktivitas ilegal kapal tiung, informasi tersebut bersifat asumsi atau opini, serta kemungkinan tidak memahami tugas dan fungsi KSOP secara umum.
Setelah mengetahui dan menelaah pemberitaan miring itu, pihak KSOP Banjarmasin memanggil yang bersangkutan untuk memberikan hak jawab agar tidak salah memahami tupoksi dari KSOP. Namun, pihak media tersebut ingin dianggap lebih dibutuhkan.
Germas menjelaskan KSOP Banjarmasin sudah menunggu 1x24 jam untuk memberikan hak jawab terkait pemberitaan miring itu, hingga kini penulis berita tidak ada kejelasan sama sekali dan tidak memberikan tanggapan.