Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengeluarkan tiga jurus untuk mencegah inflasi tahun 2023, khususnya di komuditas beras, bawang merah dan telur.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan, hasil kesepakatan pada rapat koordinasi tim pengendalian inflasi daerah (TPID), ada beberapa poin penting untuk mencegah inflasi makin tinggi tahun ini.
Dikatakan dia, terdapat tiga poin yang menjadi jurus penanganan inflasi tahun ini untuk tiga kasus komuditas penting bahan pokok tersebut yang harganya sering melambung tinggi.
Pertama, untuk penanganan inflasi di komuditas beras, kata Ikhsan, Pemkot bisa menggunakan stok simpanan beras cadangan.
Pemkot Banjarmasin, lanjutnya, memiliki sekitar 60 ton beras cadangan atau cadangan pangan pemerintah (CPP) yang disimpan di Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalsel.
"Di mana pada rapat terakhir di Desember kemarin ada rencana ingin mengunakan itu," ujarnya.
Selanjutnya jurus kedua, ungkap Ikhsan, terkait peraturan Wali Kota tentang Juklak Belanja Tidak Terduga (BTT) di APBD tahun 2023 ini.
Alokasi dana anggaran BTT ini, kata Ikhsan, bisa digunakan pemerintah kota untuk memperluas kerjasama pengadaan bahan pokok yang terkena inflasi tinggi, yakni, kerjasama antar daerah.
"Misalnya kerjasama Pemkot Banjarmasin dengan Pemerintah Daerah (Pemkab) Subang, Jawa Barat untuk mendatangkan beras Pamanukan," ujarnya.
Kemudian menjalin kerjasama dengan Pemkab Brebes, Jawa Barat dan Pemkot Bima, Nusa Tenggara Barat untuk mendatangkan komoditi bawang merah.
"Selanjutnya kerjasama dengan Pemkot Blitar Jawa Timur untuk mendatangkan komoditi telur ayam ras," paparnya.
Poin ketiga sebagai jurus penanganan inflasi tahun ini, kata Ikhsan, Pemkot Banjarmasin akan menggiatkan pasar murah atau operasi pasar untuk komuditas bahan-bahan pokok yang berpotensi kenaikan harga tinggi atau memicu inflasi.
"Kita pantau secara intensif harga bahan pokok di pasaran, jika berpotensi naik tidak terkendali, segera buat operasi pasar atau pasar murah," ujarnya.