Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali menyatakan, kotanya yang kini genap berusia 496 tahun pada 2022 terus melakukan pembenahan untuk menjadi kota yang moderen dengan segala tantangannya.
"Karena semakin tua, semakin penuh tantangan untuk ditata," ujarnya usai mengikuti acara puncak peringatan Harjad ke-496 Kota Banjarmasin di Balaikota, Rabu.
Menurut dia, meski di sisi lain sudah ada dirasakan kemajuan pembangunan seperti perbaikan trotoar, taman dan siring.
Tapi, ucapnya, disudut pandang lain untuk penataan kota wilayah pemukiman, masih tidak menunjukkan peningkatan signifikan.
"Ini dari penilaian saya dari sisi penataan kota," ujarnya.
Menurut dia, tantangan yang nyata untuk penataan wajah kota ini untuk mewujudkan kota moderen, karena kultur wilayah.
"Karena kita ini kesulitan kultural wilayah, terutama sepadan wilayah jalan dan sungai, terus terang saja ini sudah sangat tidak bisa ditata," ujarnya.
Menurut Matnor Ali, cara yang bisa dilakukan hanya pembenahan, tidak bisa menata untuk merubah keseluruhan.
Karena kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi, ucap dia, hingga penataan pemukiman dan sarana infrastruktur penunjang lainnya sangat sulit, hanya dilakukan pembenahan untuk mengurangi kesan sangat kumuh.
"Karenanya pemandangan daerah kumuh masih ada, bahkan masih terlihat di tengah kota," ucap Matnor Ali.
Tapi semangat pemerintah kota diakuinya sudah sangat tinggi melakukan penataan kota ini, termasuk mengentaskan daerah kumuh.
DPRD Kota Banjarmasin terus mendukung langkah dan kebijakan pemerintah kota dalam program pengentasan daerah kumuh ini, hingga terus mendorong untuk bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Solusi yang harus diperjuangkan pula mengubah image masyarakat untuk bisa terlibat dalam pembangunan kota ini lebih baik lagi.
"Kita minta pemerintah juga terus melakukan pendekatan kepada masyarakat, menjelaskan program penataan kota dengan mengedepankan manfaat dan kesejahteraan bagi mereka," ucap Matnor Ali.
Jangan sampai arogan, apalagi harus membuat masyarakat sengsara, semua harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, sehingga mewujudkan visi Banjarmasin BAIMAN terlaksana dengan sukses hingga 2024.
Menurut Matnor Ali, Banjarmasin merupakan kota bersejarah, kota yang memiliki kebudayaan kental, kota yang memiliki keunikan tersendiri, dengan masyarakat yang majemuk dengan strata sosial yang berbeda-beda.
"Jadi memang penanganan kota ini ada ke khususan, tidak bisa disamakan dengan kota lainnya," tutur Matnor Ali.