Amuntai,
(Antaranews.Kalsel) - Kantor Pengelolaan
Lingkungan Hidup (KPLH) Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan hingga
kini belum miliki laboraturium yang refresentatif.
Kepala KPLH
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hermani Johan di Amuntai, Jum'at, mengatakan
Laboraturium masih kurang tenaga tehnik dan peralatan.
"Kita belum memiliki tenaga tehnik untuk uji tanah dan kelengkapan peralatan khususnya yang memiliki standar SNI, sehingga pengujian sampel masih dilakukan ke Banjarmasin," ujar Hermani.
Hermani mengatakan tenaga tehnik yang dimiliki KPLH sebanyak empat orang tenaga terdiri dari dua tenaga uji air dan dua tenaga tehnik uji udara.
Ia menyayangkan karena anggaran daerah melalui APBD belum bisa mengalokasikan untuk penguatan Labolaturium KPLH.
"Tahun ini kita hanya menggunakan Dana Alokasi Khusus yang jumlah hanya sekitar Rp200 juta," terangnya.
Hermani berharap kedepan anggaran penguatan Laboraturium KPLH bisa dialokasikan melalui APBD HSU, mengingat kebutuhan uji lingkungan yang semakin dibutuhkan masyarakat.
Dikatakan, keberadaan Laboraturium KPLH ini bisa menjadi sumber pendapatan juga bagi daerah. Masyarakat atau pihak swasta yang ingin melakukan pengujian sampel dikenakan tarif oleh pihak KPLH.
Ia menuturkan, Laboraturium KPLH selama ini secara berkala melakukan pengujian sampel beberapa air sungai di wilayah HSU mengingat daerah ini berada didataran rendah dan pertemuan beberapa arus sungai rentan terkena pencemaran dari kawasan hulu aliran sungai.
Namun, lanjutnya parameter yang diukur di Laboraturium KPLH juga terbatas, sekitar lima parameter saja yang bisa di uji seperti kandungan besi, amoniak, nitrat, mangan dan PH.
"Target jangka panjang kita memang menuju laboraturium yang terakreditasi, namun target kearah itu sepertinya perlu waktu lama mengingat keterbatasan anggaran daerah,"katanya.
Selain masih kekurangan tenaga tehnik untuk laboraturium, lanjutnya, PLKH juga masih kekurangan tenaga PNS pada jabatan kasi yang memegang kegiatan cukup penting, sehingga beberapa kegiatan harus dikerjakan secara bersama atau gawi sabumi.