Banjarmasin (ANTARA) - Pemenuhan sapi kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1443 hijriah atau pada 9 Juli 2022 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kini tergantung pasokan dari luar daerah, yakni dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, saat ini stok sapi potong di rumah potong hewan (RPH) Kota Banjarmasin sedang sangat minim.
Minimnya stok sapi potong di RPH bahkan juga di tempat penampungan lainnya di kota ini imbas dari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Kasus pertama ditemukan di Jawa Timur.
Padahal, ucap Makhmud, pasokan besar hewan ternak, baik sapi maupun kambing untuk Kota Banjarmasin adalah dari Jawa Timur, termasuk dari Madura.
Tetapi karena kasus penyakit mulut dan kuku hewan ternak telah menyebabkan kebijakan Jatim menyetop mengirim ke luar daerah.
Karena itu, ucap Makhmud, ketersediaan untuk sapi kurban saat ini hampir dinyatakan belum ada, sebab stok yang ada sekarang untuk memenuhi kebutuhan daging sapi segar di pasaran.
Makanya, tutur dia, sejumlah pengusaha sapi kurban belum berani menerima pesanan sapi kurban, karena belum bisa memastikan ketersediaannya kapan datang.
Namun Makhmud tetap optimis stok sapi kurban di kotanya akan bisa terpenuhi. "Insya Allah stok hewan kurban ada aja, cuma sekarang memang belum datang," ungkapnya.
Sebab pesanan dari NTB dan NTT sudah proses pengiriman ke Kalsel, termasuk untuk memenuhi kebutuhan sapi kurban di Kota Banjarmasin, meski belum bisa dipastikan berapa jumlahnya.
"Dalam minggu ini ada datang dari NTB dan NTT," ucapnya.
Menurut dia, lambatnya pasokan sapi ini juga dikarenakan proses yang harus dilalui oleh pemasok, seperti harus melengkapi berkas atau dokumen kesehatan sapi-sapi yang dikirim.
"Soalnya sapi-sapi yang masuk harus dipastikan sehat dulu. Sehingga harus melalui proses karantina dan pemeriksaan kesehatan lainnya. makanya lambat sampai sini," ujarnya.
Baca juga: Sapi potong asal Sulawesi masuk ke Tanah Bumbu dinyatakan bebas PMK
Baca juga: Pemprov Kalsel: 39 sapi awalnya terkonfirmasi PMK telah sembuh
Baca juga: 655 sapi potong asal Kupang dan Parepare masuk Kalsel dinyatakan bebas PMK