Barabai, (AntaranewsKalsel) - Penjabat Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Ngadimun menggandeng ulama untuk mengawal pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2015 agar berjalan aman dan kondusif.
Menurut Ngadimun di Barabai, Senin, selain ulama, pihaknya juga mengajak seluruh komponen masyarakat dan jajaran pemerintah untuk menyukseskan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah.
"Sebentar lagi agenda penting pelaksanaan Pilkada akan dilaksanakan, saya harap momen ini mendapatkan perhatian oleh seluruh komponen masyarakat dan jajaran pemerintah," katanya.
Menurut dia, keharmonisan antara ulama, jajaran pemerintah, pemangku kepentingan, serta masyarakat harus tetap terjaga, menjelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut, agar masalah yang berpotensi konflik di daerah ini tidak terjadi.
"Kita harus waspada terhadap potensi konflik yang ada di sekitar kita, saya berharap segenap pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat khususnya para ulama, senantiasa mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayah," katanya.
Menurut dia, dengan menjaga kondusivitas dan keharmonisan antara pihak terkait, diharapkan pelaksanaan Pilkada HST dapat terlaksana dengan aman dan tertib, sehingga pembangunan dapat berkesinambungan.
Sebelumnya, bupati juga mengajak para ulama, guru agama dan tokoh masyarakat melaksanakan salat hajat agar pelaksanaan Pilkada berjalan dengan lancar dan damai.
Pada kesempatan tersebut, Pemkab HST juga membagikan honor selama tiga bulan bagi 192 ulama, dan guru agama dengan total honor yang dikeluarkan sebanyak Rp201.600.000.
Ngadimun mengungkapkan, honor yang dibagi merupakan kewajiban pemerintah Daerah Kabupaten HST untuk meningkatkan kesejahteraan guru agama, karena telah berperan dalam bina mental keagamaan masyarakat di HST.
Menurut dia, honor ini diberikan dengan harapan bisa memberi motivasi pada guru yang berkecimpung di dunia pendidikan agama.
"kita akan terus meningkatkan kesejahteraan para guru agama keliling dan diharapkan hal ini juga dapat memperlancar pembangunan SDM di HST," katanya.
Kepala Bagian Kesra HST Mukaram mengatakan, dana yang dikucurkan untuk guru agama keliling adalah Rp350.000 dan dibayar untuk tiga bulan dimana masing-masing mendapatkan Rp1.050.000.
"Bantuan ini merupakan kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan para guru agama non-PNS agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari," terangnya.