Banjarmasin (ANTARA) - Beberapa objek wisata yang tersebar pada kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi incaran masyarakat/pengunjung saat "libur panjang" selama tiga hari, 26 - 28 Februari 2022.
Pantauan Antara Kalsel, Ahad melaporkan, beberapa objek wisata pantai atau bahari di Kabupaten Tanah Laut (Tala) ramai pengunjung pada hari tidak kerja/liburan tersebut.
Sebagai contoh Pantai Batakan Baru (sekitar 90 kilometer tenggara Banjarmasin) atau 25 kilometer dari Pelaihari, ibukota "Bumi Tuntung Pandang" Tala pada Sabtu (26/2/22) pengunjung luar kabupaten tersebut berdatangan.
Pengunjung makin ramai datang pada sore hari, rata-rata mereka ingin menyaksikan matahari terbenam atau Sang Surya mau kembali ke "peraduan" dari sisi Laut Jawa (Laut Indonesia).
Karena Pantai Batakan Baru yang sengaja diolah pemerintah kabupaten (Pemkab) Tala sebagai salah satu objek wisata menarik di Bumi Tuntung Pandang itu berbatasan Laut Indonesia.
Pantainya yang landai dengan panorama ombak dan sekali-sekali mendebur membuat daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk bermain kendati hari sudah senja, seakan tak mau kembali pulang karena asyik.
Di Bumi Tuntung Pandang Tala selain terdapat objek wisata alam berupa panorama pegunungan, juga beberapa objek wisata bahari seperti Pantai Batakan Baru dan Pantai Batakan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Selain itu, Pantai Asmara, Pantai Swarangan, dan Pantai Takisung (sekitar 77 kilometer tenggara Banjarmasin) yang melegenda sejak lama atau objek wisata pertama di Tala yang terkenal di seantero Kalsel.
Sementara di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota terdapat pula sejumlah objek wisata, bahkan sempat menjadi primadona dan terkenal hingga mancanegara seperti Loksado - Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Kemudian pasar terapung ujung Kuin - Sungai Barito Banjarmasin yang menjadi salah satu ikon siaran televisi swasta nasional, dan kini yang juga ramai pasar terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Bumi Tuntung Pandang Tala sendiri pemekaran dari Kabupaten Banjar tahun 1950-an merupakan daerah penerimaan transmigrasi yang terkenal rajin dalam mengolah tanah atau berkebun.
Oleh karenanya Tala sempat menjadi kantong cengkeh Kalsel atas kerja rajin para transmigran, pernah terdapat perkebunan tebu dan pabrik gula milik PTPN tahun 1980-an dengan menyertakan penduduk sebagai plasma.
Perkebunan tebu dan pabrik gula tersebut kini disulap menjadi hamparan tanaman kelapa sawit dengan ketersediaan pabrik pengolahan minyak mentah (CPO) juga milik PTPN.
Selain sebagai sentra perikanan laut, Bumi Tuntung Pandang Tala tersebut kini juga merupakan kantong produksi jagung Kalsel dan di kabupaten itu terdapat pabrik pakan ternak.