London (ANTARA) - Saham-saham di bursa Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (21/2/2022), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,39 persen atau 29,29 poin, menjadi menetap di 7.484,33 poin.
Indeks FTSE 100 menyusut 0,32 persen atau 23,75 poin menjadi 7.513,62 poin pada Jumat (18/2/2022), setelah tergerus 0,87 persen atau 66,41 poin menjadi 7.537,37 poin pada Kamis (17/2/2022), dan melemah 0,07 persen atau 5,14 poin menjadi 7.603,78 poin pada Rabu (16/2/2022).
Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 8,47 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal Evraz PLC yang merosot 5,72 persen, serta perusahaan pembotolan jangkar Coca-Cola terbesar ketiga di dunia dalam hal volume Coca-Cola Hellenic Bottling Company anjlok 4,54 persen.
Sementara itu, AstraZeneca PLC, perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia melonjak 3,97 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan penyedia jasa manajemen investasi dan jasa keuangan Inggris Hargreaves Lansdown PLC yang bertambah 1,60 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Fresnillo PLC juga terdongkrak 1,60 persen.
Baca juga: Saham Inggris kembali melemah
Saham Inggris perpanjang kerugian
Selasa, 22 Februari 2022 6:27 WIB