London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (14/2/2022), mencatat penurunan untuk hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 1,69 persen atau 129,43 poin, menjadi menetap di 7.531,59 poin.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 0,15 persen atau 11,38 poin menjadi 7.661,02 poin pada Jumat (11/2/2022), setelah menguat 0,38 persen atau 28,98 poin menjadi 7.672,40 poin pada Kamis (10/2/2022), dan bertambah 1,01 persen atau 76,35 poin menjadi 7.643,42 poin pada Rabu (9/2/2022).
International Consolidated Airlines Group SA, biasanya disingkat menjadi IAG, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 5,63 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank universal multinasional Inggris Barclays PLC yang terpuruk 5,11 persen, serta kelompok perusahaan konsultan teknologi informasi multinasional Inggris yang berkantor pusat di Cambridge Aveva Group PLC jatuh 4,32 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal melejit 23,27 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan jasa pertambangan dan eksplorasi perak dan emas Fresnillo PLC yang melonjak 6,97 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC terangkat 1,98 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif
Saham Inggris kembali melemah
Selasa, 15 Februari 2022 7:01 WIB