Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) siap memenuhi permintaan lifter Eko Yuli Irawan untuk mendatangkan pelatih Lukman demi memuluskan langkah Merah Putih merebut medali emas di Olimpiade Tokyo yang bakal digelar 23 Juli-8 Agustus.
Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono mengatakan akan mengirim surat kepada Lukman. Jika dia bersedia melatih Eko maka KOI selanjutnya bakal membuat perjanjian tertulis dengan Eko dan pelatihnya.
“Dalam pekan ini, Komite Olimpiade Indonesia akan mengirim surat undangan kepada Coach Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis. Sebab, kita harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo,” kata Ferry dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman merupakan pelatih angkat besi Thailand.
Namun, lifter Negeri Gajah Putih itu dipastikan tak akan tampil di Olimpiade Tokyo karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 2022.
Terkait pembiayaan, Ferry mengatakan KOI bakal bergerak mencari sponsor guna memenuhi kebutuhan permintaan pelatih buat Eko. Lifter asal Lampung itu yang saat ini masih latihan mandiri harus segera fokus berlatih mengingat ia sudah dalam posisi aman turun di kelas 61 kg putra pada Olimpiade Tokyo nanti.
Berdasarkan catatan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada 8 April, Eko menempati peringkat dua klasemen “Road to Tokyo” dengan 4.162,7503 poin dan total angkatan terbaik 317 kg. Ia terpaut tipis dari lifter asal China La Fabin yang berada di posisi pertama dengan 4.387,4657 poin dengan total angkatan terbaik 318 kg.
Perburuan poin “Road to Tokyo” cabang olahraga angkat besi ditutup pada 31 Mei dan hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Olimpiade nanti. Dengan catatan, satu negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas.
Sebelumnya, Eko memutuskan meninggalkan Pelatnas Kwini, Jakarta karena PB PABSI secara sepihak telah membatalkan komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya. Sementara, PB PABSI menilai memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memenuhi permintaan tersebut.