Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menggelar Musyawarah
Daerah XI dan Seminar Lingkungan Hidup bertema meningkatkan peran
masyarakat dalam mewujudkan kelestarian lingkungan untuk pembangunan
berkelanjutan, kegiatan dibuka Bupati HST H. Harun
Nurasid di Gedung Juang Barabai, Rabu (25/5).
Ketua Panitia Pelaksana Rusdi Nafarin melaporkan kegiatan Musda XI
dirangkai seminar menghadirkan narasumber antara lain Sekda HST IBG
Dharma Putra, Direktur Nasional Walhi Berry Nahdian Furqon, Ali Rahman staf Komisi VII DPR RI dan anggota DPD RI H. Sofwat Hadi diikuti
250 peserta dari kader Muhammadiyah, pemuda Muhammadiyah dan badan
otonom di bawah Muhammadiyah, OKP, LSM, mahasiswa dan pelajar.
Kegiatan seminar wujud partisipasi kalangan pemuda Muhammadiyah bersama komponen
bangsa lain menjaga kelestarian alam dari kerusakan lingkungan mengingat kawasan HST terkenal dengan kawasan hutan lindung yang
masih asri dan kaya potensi.
Organisasi pemuda Muhammadiyah yang berdiri sejak 1932
memiliki tujuan strategis berpartisipasi menciptakan wahana yang positif
mengembangkan kreativitas dan bakat generasi muda serta mengembangkan
syiar Dakwah Islamiyah adapun implementasinya antara lain mendorong
terjaganya alam HST agar lestari dan tidak dirusak
tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan
Nurhalis Majid menjelaskan perlunya seminar lingkungan hidup antara lain
untuk memberikan masukan kepada pemerintah perlu dilakukan deregulasi
pertambangan di Kalsel, deregulasi bertujuan untuk
evaluasi agar tidak ada lagi ruang untuk tambang batu bara.
"Berdasarkan riset ternyata apabila disitu ada tambang malah semakin
tinggi pula angka kemiskinan dan pengangguran serta kerusakan
lingkungan yang terjadi," katanya.
Harun Nurasid menyampaikan penghargaan atas terselenggaranya Musda XI dan
Seminar Lingkungan Hidup dan mengharapkan kegiatan tersebut
dapat memberikan rekomendasi alternatif yang positif untuk Pemkab dan DPRD HST khususnya, alternatif itu antara lain agar
pemuda juga ikut memikirkan terobosan persoalan pengentasan kemiskinan
dan pembukaan lapangan kerja baru serta peningkatan pendapatan asli
daerah.
Para pemuda hendaknya berpikir dinamis, bisa menyampaikan persoalan pembangunan dan alangkah arif
turut mencarikan solusi termasuk program Program Pemkab dalam memberikan pelayanan yang optimal, rasa aman dan nyaman
serta meningkatkan kesejahteraan bagi warga.
Persoalan kemiskinan dan pengangguran telah menjadi
masalah klasik, APBD HST yang minim ditambah
tuntutan peningkatan infrastruktur yang meningkat membuat
pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak.
"Terjadinya gejolak antar desa beberapa waktu lalu antara warga Warga
Sungai Buluh dengan Warga Mahang atau Warga Sungai Buluh dengan
warga Kayu Rabah dikarenakan isu penyetruman ikan berakar dari
kemiskinan," katanya.
Bergulirnya wacana kelapa sawit, kata dia, berawal dari keinginan meningkatkan kesejahteraan warga didaerah Labuan Amas Utara dan
sekitarnya hendaknya jangan ditanggapi negatif dulu, Pemkab tidak serta merta menyetujui perlu kajian kritis dan
mendalam serta dukungan warga.
Dari hasil Musda XI dan Seminar Lingkungan Hidup Pemuda Muhammadiyah
HST mencapai rekomendasi tentang perlunya dilakukan reboisasi atau
penghijauan kembali kawasan hutan di HST serta penolakan terhadap
pertambangan batu bara di Bumi Murakata.
Berdasarkan pemungutan suara secara terbuka terpilih
kembali Rusdi Nafarin sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah HST periode
mendatang dan terbentuk Tim Formatur bertugas menyusun dan merumuskan
susunan Pengurus dan program kerja organisasi. (Fathur/A)
Pemuda Muhammadiyah Tolak Tambang Batu Bara
Kamis, 26 Mei 2011 8:43 WIB