Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH tak menginginkan kegiatan reses anggota Dewan menimbulkan klaster baru dalam pandemi COVID-19.
Keinginan laki-laki kelahiran 1952 atau berusia 68 tahun berbintang Virgo itu, dia kemukakan saat reses di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, 27 - 31 Oktober 2020.
Oleh karenanya, mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan atau bertemu dengan konstituennya di daerah pertanian pasang surut Batola.
Sebagai contoh dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola itu menyediakan "stok" (cadangan) masker secara gratis bagi mereka yang datang dalam bkegiatan reses.
Selain itu, membawa alat pengukur suhu tubuh serta "hand sanitizer" (cairan pembersih tangan) dan tetap menjaga jarak, yang kesemuanya tersebut sebagai upaya pencegahan atau mengurangi tingkat penyebaran wabah virus Corona (COVID-12).
"Protokol kesehatan kita terapkan agar tidak muncul kasus baru karena kelalaian atau ketidakdisiplinan. Karena bagaimana pun pandemi COVID-19 masih ada dan masih mengancam,” ujar laki-laki penggemar musik irama Jazz tersebut.
“Saya tidak mau dari kegiatan reses ini timbul klaster baru, akibat tidak disiplin terhadap protocol kesehatan, sehingga berdampak pada yang lainnya,” demikian Karlie Hanafi Kalianda.
Sementara pantauan di lapangan pada lima desa di Bumi Salidah" Batola yang menjadi tempat kegiatan reses tersebut, kesadaran masyarakat setempat terhadap protokol kesehatan
Pantauan di lapangan, kesadaran masyarakat terhadap protokol Kesehatan di lima desa yang didatangi Karli Hanafi, sudah cukup baik seperti tetap menggunakan masker saat mereka beraktivitas di luar rumah.
Begitu pula kebiasaan untuk rajin mencuci tangan juga sudah mereka lakukan, serta menjaga jarak fisik juga terlihat dari pembatasan jumlah yang hadir pada setiap kegiatan.
Kelima desa yang menjadi sasaran reses Akang (panggilan akrab dari sesama aktivis kampus Unlam terhadap Kalie Hanafi tersebut yaitu Desa Karang Indah, Jejangkit Pasar, Jejangkit Muara, Puntik Dalam dan Desa Karang Bunga.
Sebagaimana biasa kegiatan reses anggota Dewan atau para wakil rakyat untuk menyerap aspirasi dari masyarakat/konstituennya, kemudian diperjuangkan sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku.
Ketua FPG DPRD Kalsel tak ingin reses timbulkan klaster baru
Senin, 2 November 2020 15:15 WIB