Bendungan Irigasi Anno Kalibaru yang mampu mengairi sekitar 1.500 hektare lahan persawahan di lima desa di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah perlu perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Menurut warga Kalibaru Sahdini, Rabu (20/4), keberadaan bendungan seharusnya mendapat perhatian lebih dari Pemkab Hulu Sungai Tengah, dan Pemprov Kalsel untuk mendapatkan dana untuk pembuatan saluran air ke sungai-sungai untuk mengairi persawahan.
Rencananya air bendungan tersebut akan dialirkan melalui sungai Alat Hantakan dan dibuat sungai tembus sepanjang 1,2 km dari Sungai Alat ke arah Bendungan Anno Kahakan.
Harapannya, kata dia, sawah yang mendapat aliran air dari bendungan Anno dapat melaksanakan tanam dua kali setahun.
"Selama ini sungai Alat Hantakan hanya menjadi lokasi tambang galian C untuk dikeruk pasirnya," ujar dia seraya mengatakan hal itu hanya menguntungkan segelintir orang saja.
Akan tetapi jika air bedungan tersebut dialirkan untuk mengairi persawahan, maka akan meningkatkan kesejahteraan msyarkat, terlebih mayoritas penduduk Hantakan dan Batu Benawa berprofesi petani.
Ia mengharapkan, Pemkab HST melalui Dinas Pertanian setempat segera berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel untuk membangun saluran irigasi.
Selain itu, diharapkan Badan Lingkungan Hidup Daerah dapat meninjau ulang permohonan izin tambang galian C di sungai Alat dengan mempertimbangkan aspek ekonomis, pertanian dan perikanan serta kelestarian alam yang harus tetap terjaga.
Ditambahkannya, selama ini petani di daerah tersebut baru dapat melakukan tanam sekali dalam setahun, bahkan pada kondisi tertentu masih sering kekurangan air untuk mengairi tanaman padi.
Hal senada disampaikan seorang petani yang lainnya, Suryadi, yang mengatakan bahwa dengan adanya bendungan di alat dan jalan tembus akan menghidupkan sektor perikanan.
"Kendalanya selama ini perikanan tidak berkembang, karena ketika masa air surut budidaya perikanan terhenti," terangnya.fathur*C
