Rantau (ANTARA) - Jaringan irigasi di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang direncanakan mengairi 5.472 hektar lahan pertanian ditarget selesai pada Desember 2022.
"Progres pembangunan sudah 60 persen," ujar Staf Teknis BWS Kalimantan III
Gunadi Anom, Selasa.
Pembangunan irigasi senilai Rp 156 miliar bersumber dari APBN itu terkoneksi dengan Bendungan Tapin yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Februari lalu.
"Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.
Irigasi yang memiliki outcome 2.275 dan output 22,42 km itu nantinya mampu mengairi lahan pertanian Tapin seluas 5.472 hektar.
"Pemkab Tapin mendukung penuh dengan pembangunan irigasi ini," ujarnya.
Jaringan irigasi itu meliputi 24 desa, masuk dalam wilayah Kecamatan Bungur, Tapin Tengah, Tapin Utara, Tapin Selatan dan Lokpaikat.
Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin mengatakan, apabila irigasi itu selesai nantinya mampu meningkatkan intensifikasi Indeks Pertanaman (IP) dari IP 100 menjadi IP 200, menjadi IP 300 hingga IP 400.
"Dengan perkiraan itu, peningkatan produksi padi per tahun menjadi 476.705 ton (naik sebesar 30.436 ton)," ujarnya.
Baca juga: Umur batu bara diprediksi tinggal 10 Tahun, Bupati Tapin arahkan ke pertanian
Baca juga: Pemkab Tapin rancang perda LP2B lindungi 32.343 hektar lahan pertanian