Oleh Ulul Maskuriah
Barabai, (Antaranews Kalsel) - Hama werang coklat kembali menyerang sekitar 75 hektare lahan pertanian warga di Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Pimpinan Brigade Proteksi Pertanian Wilayah Enam, Abdul Khair di Barabai, Senin mengatakan, selain mengancam 75 hektare padi petani, hama wereng coklat tersebut juga telah membuat sekitar 10 borong lahan padi poso atau hangus.
"Sudah ada lahan yang rusak akibat wereng tersebut dan sebagian masih bisa diselamatkan," katan Khair.
Jenis padi yang terancam diserang wereng tersebut adalah varietas lokal dan IR 42 turunan, yang kini sedang mendapatkan perhatian penuh dari seluruh pihak terkait.
Distan dan TPH HST, telah berkoordinasi dengan Balai Proteksi Distan Propinsi Kalimantan Selatan yang kemudian menurunkan tim bersama ke lokasi serangan hama wereng, di Desa Buntut Sungai Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan Kabupaten HST.
Berdasarkan Standar Operasional Brigade Proteksi Pertanian Wilayah enam, apabila dilaporkan ada serangan hama wereng, tungro dan ulat grayak maka pihaknya segera turun untuk melakukan pantauan lapangan, selanjutnya bersama petani melakukan teknis pengobatan untuk mengendalikan lahan yang terancam dan penyemprotan dilakukan pada sore hari.
"Petani bersama petugas langsung melakukan penyemprotan wereng coklat pada batang padi, dimana obat penyemprotnya merupakan bantuan dari Balai Proteksi," katanya.
Khusus penyemprotan pertama, balai menyerahkan bantuan 10 kilo pestisida applaud yang bisa digunakan untuk 5 hektar, dengan penanganan serangan wereng serius dimana penyemprotan serentak akan dilaksanakan Senin sore.
Petugas Distan dan TPH HST Normansyah Rifani mengatakan, selain bantuan pestisida dari provinsi pihaknya juga kembali menyerahkan bantuan 5 liter Pestisida untuk petani di Mahang Sungai Hanyar.
Selain itu, Distan telah melakukan langkah penanggulangan hama dimulai dari pengamatan petugas, yang kemudian merekomendasikan bantuan obat namun karena luasnya serangan wereng pihaknya segera menyampaikannya ke Balai Proteksi Wilayah enam.
Saat ini, untuk Kecamatan Pandawan hanya memiliki satu orang Pengamat Hama yaitu Aspiani yang melayani 21 desa dengan 156 Kelompok Tani, keterbatasan petugas menjadi kendala mengingat luasnya daerah yang harus terus dipantau.
Apalagi kondisi lahan di Buntut Sungai Mahang Sungai Hanyar berkarakter rawa sehingga musim tanam terkadang lebih lambat dari lahan lainnya karena menunggu air surut.
Diingatkan, petani agar tidak meramu sendiri pestisida yang digunakan karena bisa membahayakan diri sendiri dan merusak lingkungan.
"Ada jenis pestisida yang dilarang digunakan mengingat bisa membunuh musuh alami wereng itu sendiri seperti katak yang saat ini populasinya makin berkurang akibat penggunakan herbisida ataupun pestisida tanpa perdulikan kondisi lingkungan," katanya.
Serangan hama pada kali ini tidak hanya menyerang padi petani dilahan persawahan, tetapi juga diladang petani pegunungan, beberapa kasus walang sangit juga mulai merambah peladang di pegunungan meratus antara lain Kecamatan Hantakan dan Batang Alai Timur walaupun kondisinya tidak terlalu parah namun bila dibiarkan, akan mengakibatkan padi menjadi hampa karena diisap walang sangit.
Wereng Coklat Serang HST
Senin, 17 Maret 2014 20:14 WIB