Amuntai (ANTARA) - Kakak beradik warga Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, ini bernasib malang, sejak ditinggal kedua orang tua, nasib mereka bergantung belas kasihan kerabat dan warga.
Mereka tinggal di bangunan kecil di Desa Rantawan RT06 Gang An Najah Kecamatan Amuntai Tengah.
Khairullah sang adik berusia 13 tahun mengurus Hairiyah kakaknya yang berusia 15 tahun penyandang disabilitas berat yang hanya bisa rebahan berbaring sepanjang harinya.
"Ulun yang memandi'i, memberi makan kakak ulun, sejak nini meninggal lima bulan yang lalu (Saya yang memandikan, memberi makan kepada kakak saya, sejak nenek meninggal dunia enam bulan lalu," ujar Khairullah.
Khairullah mengatakan, sejak mengurus kakaknya tersebut, dirinya terpaksa putus sekolah sewaktu kelas satu di pondok pesantren. Ia tidak bisa meneruskan sekolah karena ketiadaan biaya, rencananya ia ingin meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren Ar Raudah Desa Pasar Senin.
Rencananya bila bisa meneruskan sekolah, ia akan membagi waktu pagi hari mengurus sang kakak, selanjutnya bibinya yang membantu menjaga selama dirinya sekolah.
Kepala desa Rantawan yang bernama Sudin berbaik hati membangunkan satu ruangan yang menempel dibelakang rumah salah satu kerabat kakak adik tersebut, karena keduanya sekarang tidak memiliki tempat tinggal.
Kedua orang tua mereka cerai, dimana sang Ayah sudah tidak mempedulikan lagi keberadaan Khairullah dan Hairiyah, demikian pula sang Ibu pergi meninggalkan mereka.
Kehidupan Khairullah dan Hairiyah ini menjadi perhatian Dinas Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) setelah petugas kerja sosial kecamatan bernama Ahmad Rafi'i menyerahkan bantuan sosial kekediaman kakak beradik ini.
"Waktu ditemukan petugas kerja sosial kecamatan kemaren, kondisi Hairiyah sedang sakit dan cukup memprihatinkan lalu kita bawa ke rumah sakit dan dirawat selama 19 hari," terang Kepala Dinas Sosial Kabupaten HSU Rizali Eswansyah, Kamis (19/3).
Selama di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai, kondisi Hairiyah mendapat perhatian serius dari Bupati HSU H Abdul Wahid dan Ketua PKK Hj Anisah Rasyidah yang membezuknya.
Bupati meminta Dinas Sosial maupun instansi terkait untuk membantu dan memantau kondisi dan perkembangan Hairiyah dan adiknya.
Rizali mengatakan, Hairiyah bersama sekitar 50 penyandang disabilitas lainnya se Kabupaten HSU setiap bulannya selalu mendapat program bantuan sosial, hanya saja sejak nenek dari Hairiyah meninggal kondisi penyandang disabilitas ini agak memburuk.
Secara pribadi Kepala Dinas Sosial HSU membantu kasur dan bahan sembako seperti telor, gula, susu dan beras untuk Hairiyah dan adiknya.
Didampingi Kepala bidang Rehabilitasi Sosial Hj Rahmiati dan Kepala seksi rehabilitasi sosial, penyandang masalah sosial, lansia dan tuna Sosial Hj Suwarmi diserahkan bantuan bagi Kakak beradik tersebut.
Selain kepala Hairiyah, pada bulan ini Dinas Sosial HSU juga menyerahkan bantuan untuk 190 orang penyandang masalah sosial di 10 kecamatan, termasuk Hairiyah didalamnya.
"Kita berikan bantuan kepada warga lanjut usia terlantar 120 orang, orang dengan gangguan jiwa 20 orang dan penyandang disabilitas 50 orang, semua Itu merupakan program Pelayanan Rehabiltasi Sosial Dinsos HSU," pungkasnya.
VIDEO TERKAIT: