Amuntai (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan Sahrujani dan Wakil Bupati HSU Hero Setiawan menyalurkan bantuan bibit benih padi kepada kelompok tani di sekitar Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Dinas Pertanian, Kecamatan Banjang.
Bupati Sahrujani menyampaikan bantuan ini bagian komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSU dan pemerintah pusat guna meningkatkan produktivitas pertanian, menjamin berkelanjutan pangan dan mendukung kesejahteraan petani.
Baca juga: Bupati HSU jadi orang tua asuh dukung program Genting
"Kami berharap bantuan bibit benih padi ini dapat optimalkan pertanian. Jika tanam dua kali, maka panen juga dua kali setahun," kata Sahrujani, Sabtu.
Adapun bantuan benih diberikan ke kelompok tani di Kecamatan Danau Panggang sebanyak 11,125 ton, Kecamatan Babirik (15,45 ton), Kecamatan Sungai Pandan (19,625 ton), Kecamatan Sungai Tabukan (10,725 ton), Kecamatan Amuntai Selatan (10,875 ton), Kecamatan Amuntai Tengah (12 ton), Kecamatan Amuntai Utara (12,2 ton), Kecamatan Haur Gading (12,975 ton) dan Kecamatan Banjang (13,125 ton).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSU Haridi mengatakan bantuan benih ini diberikan pemerintah untuk mendukung pencapaian program swasembada pangan dan membantu usaha tani di Kabupaten HSU.
Haridi menyebutkan pemerintah memberi bantuan benih unggul bermutu padi sebanyak 118,1 ton benih, terdiri dari 82,5 ton benih padi biofortifikasi pada 2025.
Baca juga: Menteri LH didampingi Wabup HSU Kalsel tinjau TPA Tebing Liring
"Sebanyak 80 ton merupakan bantuan pemerintah pusat dan 2,5 ton bantuan dari Pemprov Kalsel," ucap Haridi.
Sedangkan, sisanya sebanyak 35,6 ton benih padi inbrida, terdiri dari 25 ton bantuan Pemprov Kalsel dan 10,6 ton bantuan Pemkab HSU yang dialokasikan untuk kegiatan optimalisasi lahan, intensifikasi tanaman pangan dan 2,5 ton bagi kegiatan penangkaran padi dengan kelas benih yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, benih padi biofortifikasi merupakan bibit padi modifikasi secara genetik untuk meningkatkan kandungan nutrisi tertentu, seperti zinc atau zat besi.
Bibit padi modifikasi tersebut menghasilkan padi lebih bergizi berdasarkan penelitian dapat membantu mengatasi stunting, karena mengandungzinc lebih tinggi dibandingkan varietas padi biasa.
"Dengan penyaluran bantuan benih padi biofortifikasi, kita harap beras yang dihasilkan dan dikonsumsi masyarakat HSU merupakan beras kaya gizi, tinggi kandungan Zinc dan besi yang diharapkan akan percepat upaya penurunan angka prevalensi stunting di HSU," ujarnya.