Banjarbaru (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani berharap kanal tambahan berupa sondetan dibuat untuk mempercepat arah aliran air guna pembasahan lahan gambut yang terbakar hebat di Jalan Tegal Arum, Banjarbaru.
"Syukur alhamdulilah hari ini titik api yang tadinya banyak sudah bisa berkurang. Kita harapkan air bisa dialirkan lokasi ini dengan sondetan yang dibuat," kata Kapolda di Banjarbaru, Senin (16/9).
Baca juga: Sekda Banjarbaru ikut turun langsung padamkan Karhutla
Baca juga: Lalu lintas lumpuh akibat jalan tertutup kabut asap kawasan Banjarbaru
Diakui Kapolda, lahan gambut yang terbakar begitu sulit dipadamkan jika hanya penyiraman dari permukaan. Untuk itu, diperlukan pembasahan hingga ke dalam tanah agar api benar-benar padam dan tak lagi menyala sewaktu-waktu.
"Makanya harus kita lakukan pendinginan terus dalam beberapa hari ke depan. Satgas karhutla gabungan siaga 24 jam nonstop di lokasi ini," jelasnya.
Yazid juga menekankan jika penanggulangan karhutla adalah kewajiban bersama. Tak hanya petugas, tetapi masyarakat terutama warga sekitar untuk ikut membantu melakukan pemadaman.
Baca juga: Karhutla mendekati SMPN 15 Banjarbaru berkobar lagi
Baca juga: Jarak pandang Bandara Syamsudin Noor cuma 50 meter
"Saya ingatkan bagi siapa pun jangan ada lagi membakar lahan. Kalau membuka lahan boleh tapi jangan membakar. Saya perintahkan tangkap dan proses hukum pelakunya jika tertangkap ataupun aktor intelektual yang menyuruh melakukan pembakaran. Cek lahan ini punya siapa dan lidik sampai tuntas terungkap," tegas jenderal bintang dua itu.
Selain adanya unsur kesengajaan, Kapolda juga menyadari jika terbuka kemungkinan adanya kelalaian dari masyarakat. Misalnya, perilaku membuang puntung rokok sembarangan dalam kondisi masih menyala.
"Ini juga kebiasaan buruk perokok yang harusnya tidak lagi dilakukan. Pastikan api di puntung rokok benar-benar padam, baru dibuang. Karena lahan yang kering dengan terik matahari panas serta angin kencang sangat mudah terbakar jika tersulut bara api," paparnya.
Untuk itu, Yazid meminta imbauan dan peringatan terus digalakkan ke masyarakat untuk sama-sama menjaga agar lahan tak terbakar.
Baca juga: Polisi selidiki karhutla di Pengayuan Banjarbaru
Baca juga: Kabut asap di Banjarbaru ganggu proses belajar
Kebakaran lahan di Jalan Tegal Arum atau juga disebut kawasan Guntung Damar itu memang mendapat perhatian khusus dari Kapolda. Mengingat lokasinya yang begitu dekat dengan Bandara Syamsudin Noor hingga menyebabkan terganggunya penerbangan akibat kabut asap.
Apalagi lahan yang terbakar sudah mengancam rumah penduduk dan bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Banjarbaru. Bahkan, jarak titik api hanya sekitar 20 meter dari gedung sekolah.
Kapolda bersama Danrem101/Antasari Kolonel Inf M Syech Ismed pun memimpin langsung upaya penanggulangan karhutla di wilayah tersebut yang terjadi sejak Jumat (13/9).
Sebanyak 830 personel gabungan yang terdiri dari anggota TNI dan Polri, Damkar, BPBD, Tim Manggala Agni Dinas Kehutanan Kalsel serta ditambah relawan Barisan Pemadam Kebakaran "mengeroyok" lahan yang terbakar yang kini dalam proses pembasahan agar api tak lagi muncul.