Kandangan (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kusairi menyampaikan luas lahan yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus bertambah, terakhir sudah mencapai 30 hektare.
"Luas lahan terbakar akibat karhutla di HSS yang berhasil ditangani sampai akhir bulan Oktober ini terus bertambah," kata Kusairi dalam keterangan di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan Kusairi, berdasarkan data sampai 28 Oktober 2024 ini lahan yang terbakar akibat Karhutla dapat ditangani BPBD Kabupaten HSS sudah mencapai 30 hektare.
Baca juga: 18,7 hektare lahan terbakar di HSS
Dari data per 28 Oktober lahan yang berhasil pihaknya tangani lokasinya tersebar di beberapa kecamatan yang ada di wilayah HSS.
Dari 30 hektare lahan terbakar, terbanyak terjadi di Kecamatan Daha Barat dengan luas lahan terbakar 20,7 hekter, disusul Kecamatan Daha Selatan lahan terbakar empat hektar.
Kemudian Kecamatan Daha Utara seluas 3,8 hektare, Sungai Raya 1,25 hektare, dan Angkinang 0,25 hektare.
“Mengacu dari data, Kecamatan Daha Barat paling luas lahan yang berhasil kami tangani, diduga dipicu ada orang membuka lahan, baik untuk pertanian atau pun perikanan,” ungkapnya.
Dan sejauh ini walaupun jumlah luas lahan telah mencapai puluhan hektar di HSS hingga akhir Oktober 2024, namun tidak ada membakar fasilitas umum.
Baca juga: Halidi Sikal, sang pawang api dari selatan Kalimantan
Hal ini menurut dia, salah satu faktornya karena tahun ini frekuensi karhutla kurang dibanding sebelumnya, dipengaruhi iklim cuaca tahun ini yang masuk kemarau basah.
“Alhamdulillah tidak ada fasilitas umum yang terbakar, bahkan lahan yang terbakar jauh turunnya dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Diketahui di HSS telah memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan, namun BPBD HSS masih menetapkan status siaga darurat Karhutla yang berlaku hingga 28 November mendatang.