Kotabaru harapkan kedatangan investor lewat Saijaan Expo 2019

Kotabaru (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menggelar pameran pembangunan Saijaan Expo 2019 dengan harapan investor juga hadir dan berminat untuk menanamkan modalnya di "Bumi Saijaan".

“Materi yang ditampilkan dalam pameran ini menggambarkan bahwa pembangunan di daerah kita semakin maju dan berkembang, hal ini juga menjadi momentum bagi pelaku usaha dan wujud Kabupaten Kotabaru sebagai daerah tujuan investasi,” kata Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, Selasa, di Kota Baru.

Pameran pembangunan Saijaan Expo 2019 diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi ke-69 Kabupaten Kotabaru, dengan tujuan untuk menyosialisasikan dan menginformasikan berbagai keberhasilan pembangunan hingga saat ini.

Oleh karena itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan UKM diminta terus meningkatkan pembangunan di berbagai bidang dan melakukan terobosan serta inovasi baru untuk menarik investor.

“Mari mendayagunakan dan mengolah potensi sumber daya yang dimiliki secara maksimal baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia demi kesejahteraan masyarakat,” kata bupati.

Pameran pembangunan Saijaan Expo 2019 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, Senin (20/5).

Ia menilai kegiatan ini sangat strategis sebagai salah satu sarana untuk mengangkat potensi daerah. Namun hal itu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas agar produk lokal memiliki daya saing.

“Bagaimana produk ekonomi kita bisa bertahan tentu harus meningkatkan daya saing di era perdagangan bebas saat ini,” kata Wagub.

Di samping itu dirinya juga meminta pemerintah daerah memfasilitasi promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi guna menjangkau pasar yang lebih luas.

“Apalagi di era digital dinas terkait bisa memberikan ruang bagi kegiatan atau produk ekonomi kerakyatan untuk dipublikasikan sehingga lebih luas jangkauan promosinya,” tambahnya.

Sementara itu, Saijaan Expo 2019 berlangsung pada 20-29 Mei 2019 di kawasan Siring Laut dengan diikuti 195 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah, dunia usaha, hingga pedagang kecil dari dalam maupun luar daerah. Jumlah ini naik lebih 50 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya diikuti 102 peserta.