• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Senin, 2 Juni 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • Kalsel siapkan lahan mangrove sambut Menteri LH terkait program PSN

      Kalsel siapkan lahan mangrove sambut Menteri LH terkait program PSN

      Rabu, 28 Mei 2025 22:28

      Menjaga budaya sungai di Lok Baintan

      Menjaga budaya sungai di Lok Baintan

      Rabu, 28 Mei 2025 13:36

      Dispar Kalsel tekankan pariwisata dan ekraf berbasis masyarakat

      Dispar Kalsel tekankan pariwisata dan ekraf berbasis masyarakat

      Kamis, 22 Mei 2025 11:34

      Kalsel gelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus

      Kalsel gelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus

      Selasa, 20 Mei 2025 20:17

      Kalsel gencarkan "story telling" promosi potensi parekraf di Batola

      Kalsel gencarkan "story telling" promosi potensi parekraf di Batola

      Kamis, 15 Mei 2025 17:30

  • Nasional
    • Sudah 19 korban tewas longsor dievakuasi dari Gunung Kuda

      Sudah 19 korban tewas longsor dievakuasi dari Gunung Kuda

      Minggu, 1 Juni 2025 22:14

      Jabatan ketum parpol diusulkan maksimal satu periode

      Jabatan ketum parpol diusulkan maksimal satu periode

      Minggu, 1 Juni 2025 21:48

      Tiga WNI ditemukan dehidrasi di gurun, satu meninggal

      Tiga WNI ditemukan dehidrasi di gurun, satu meninggal

      Minggu, 1 Juni 2025 13:25

      Kemenhut gagalkan perdagangan 80,5 kg sisik trenggiling di Kalsel

      Kemenhut gagalkan perdagangan 80,5 kg sisik trenggiling di Kalsel

      Minggu, 1 Juni 2025 13:09

      Gempa magnitudo 5,1 guncang Kupang

      Gempa magnitudo 5,1 guncang Kupang

      Minggu, 1 Juni 2025 6:56

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Adaro Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas fokus set piece, latihan lanjut di Jakarta

        Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas fokus set piece, latihan lanjut di Jakarta

        Minggu, 1 Juni 2025 21:24

        Inilah peraih Footballers of The Year Liga 1 2024-2025 versi APPI

        Inilah peraih Footballers of The Year Liga 1 2024-2025 versi APPI

        Minggu, 1 Juni 2025 0:17

        Piala AFF U-23 - Indonesia di Grup A bersama Malaysia

        Piala AFF U-23 - Indonesia di Grup A bersama Malaysia

        Jumat, 30 Mei 2025 14:01

        Singapore Open 2025 - Debut profesional Jonatan terhenti di 16 besar

        Singapore Open 2025 - Debut profesional Jonatan terhenti di 16 besar

        Kamis, 29 Mei 2025 22:14

        Indonesia lolos ke FIBA U-16 Asia Cup 2025

        Indonesia lolos ke FIBA U-16 Asia Cup 2025

        Kamis, 29 Mei 2025 21:55

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        ULM buka seleksi mandiri 70 program sarjana bisa dipilih

        ULM buka seleksi mandiri 70 program sarjana bisa dipilih

        Minggu, 1 Juni 2025 11:54

        ULM sediakan kuota khusus penghafal Al Quran di jalur mandiri

        ULM sediakan kuota khusus penghafal Al Quran di jalur mandiri

        Minggu, 1 Juni 2025 11:18

        ULM capai prestasi gemilang loloskan 161 proposal penelitian hibah BIMA Rp11,29 miliar

        ULM capai prestasi gemilang loloskan 161 proposal penelitian hibah BIMA Rp11,29 miliar

        Jumat, 30 Mei 2025 17:53

        Rektor: Waspadai modus penipuan masuk ULM di jalur mandiri

        Rektor: Waspadai modus penipuan masuk ULM di jalur mandiri

        Jumat, 30 Mei 2025 17:24

        Wali Kota Banjarmasin apresiasi Poliban bantu alat pantau limbah TPAS Basirih

        Wali Kota Banjarmasin apresiasi Poliban bantu alat pantau limbah TPAS Basirih

        Jumat, 30 Mei 2025 19:59

        Poliban tingkatkan mutu pengelolaan jurnal ilmiah

        Poliban tingkatkan mutu pengelolaan jurnal ilmiah

        Rabu, 28 Mei 2025 11:30

        Poliban perkuat daya saing tenaga kerja lokal dan migran

        Poliban perkuat daya saing tenaga kerja lokal dan migran

        Selasa, 27 Mei 2025 16:47

        Poliban sampaikan amanah Menkomdigi di Harkitnas 2025

        Poliban sampaikan amanah Menkomdigi di Harkitnas 2025

        Selasa, 20 Mei 2025 22:47

    • English News
      • Batulicin Immigration inks agreement with Kotabaru govt

        Batulicin Immigration inks agreement with Kotabaru govt

        Minggu, 1 Juni 2025 23:00

        Tanah Bumbu achieves WTP 12 times consecutively

        Tanah Bumbu achieves WTP 12 times consecutively

        Sabtu, 31 Mei 2025 23:58

        Indonesia to build 47,758 circuit-kilometer grid for clean power

        Indonesia to build 47,758 circuit-kilometer grid for clean power

        Jumat, 30 Mei 2025 22:26

        Tabalong govt wins 11th WTP from BPK-RI

        Tabalong govt wins 11th WTP from BPK-RI

        Jumat, 30 Mei 2025 0:19

        Banjar govt obtains 12th WTP on its finance report

        Banjar govt obtains 12th WTP on its finance report

        Kamis, 29 Mei 2025 23:39

    • Infografik
    • Foto
      • Lapsus - Pembukaan Expo Saijaan meriahkan HUT ke79 Kabupaten Kotabaru

        Lapsus - Pembukaan Expo Saijaan meriahkan HUT ke79 Kabupaten Kotabaru

        Minggu, 1 Juni 2025 7:08

        Bupati Tanah Bumbu gandeng perusahaan penuhi stok darah

        Bupati Tanah Bumbu gandeng perusahaan penuhi stok darah

        Sabtu, 31 Mei 2025 19:24

        Bupati Tanah Bumbu dukung pembangunan Unit Patroli Ditpolairud Polda Kalsel

        Bupati Tanah Bumbu dukung pembangunan Unit Patroli Ditpolairud Polda Kalsel

        Sabtu, 31 Mei 2025 19:09

        Tanah Bumbu raih opini WTP

        Tanah Bumbu raih opini WTP

        Sabtu, 31 Mei 2025 18:37

        Situs Geopark Meratus Pasar Terapung Lok Baintan

        Situs Geopark Meratus Pasar Terapung Lok Baintan

        Sabtu, 31 Mei 2025 15:32

    • Video
      • Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 3

        Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 3

        Sabtu, 31 Mei 2025 19:44

        Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 2

        Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 2

        Sabtu, 31 Mei 2025 14:26

        Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 1

        Feature - Pasar Terapung pusat ekonomi tradisional di Gerbang Geopark Meratus Bagian 1

        Sabtu, 31 Mei 2025 13:11

        Banjarmasin terapkan eco tiket, bayar angkutan umum dengan botol bekas

        Banjarmasin terapkan eco tiket, bayar angkutan umum dengan botol bekas

        Sabtu, 31 Mei 2025 5:23

        Kapolres HST tegaskan enam anggota positif narkoba jalani proses hukum

        Kapolres HST tegaskan enam anggota positif narkoba jalani proses hukum

        Rabu, 28 Mei 2025 16:48

    Antisipasi potensi krisis pangan dengan sejahterakan nelayan

    Jumat, 26 April 2019 9:27 WIB

    Antisipasi potensi krisis pangan dengan sejahterakan nelayan

    Lahan persawahan. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

    Tuhan menganugerahi kita sumber daya ikan yang tidak usah susah-susah pelihara kok dirusak, diambil semena-mena

    Jakarta (ANTARA) - Benarkah populasi penduduk dunia yang terus mengalami peningkatan juga membuat seluruh bangsa menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan pangannya sehingga berpotensi memicu krisis pangan pada masa mendatang?

    Hal itu setidaknya diucapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam sejumlah kesempatan.

    Karena itu, tidak heran pula bila Menteri Susi juga terus-menerus menggalakkan konsumsi ikan di tengah masyarakat.

    Apalagi, lanjutnya, ikan merupakan salah satu sumber pangan yang kaya kandungan gizi dan relatif dinilai lebih mudah didapatkan diprediksi akan menjadi rebutan.

    Sebagaimana hasil penelitian organisasi pangan dunia FAO, satu dari lima ikan yang dikonsumsi di dunia saat ini berasal dari illegal fishing.

    Sementara itu, ujar dia, negara penghasil ikan mulai menggunakan kekuatan militer untuk mengamankan sumber daya ikan mereka.

    Di Indonesia sendiri, pada 2017 untuk memenuhi kebutuhan pangan 265 juta warga negaranya dibutuhkan 12,6 juta ton ikan.

    Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk 0,6 persen dan angka konsumsi ikan 50 kg per kapita, diproyeksikan pada 2045 mendatang, untuk memenuhi kebutuhan 318 juta warga negara Indonesia dibutuhkan 15,9 juta ton ikan.

    Untuk itu, Menteri Susi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan yang merusak seperti dengan bom, portas, dinamit, dan setrum.

    "Tuhan menganugerahi kita sumber daya ikan yang tidak usah susah-susah pelihara kok dirusak, diambil semena-mena?" ucapnya.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak menangkap kepiting, rajungan, dan lobster bertelur dan di bawah ukuran agar dapat berkembang biak di alam.

    Berdayakan keluarga petani
    Sementara itu, Asisten Dirjen FAO Kundhavi Kadiresan dalam konferensi di Jakarta, 4 April, mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk memberdayakan keluarga petani, yang dinilai memegang peran kunci untuk meningkatkan ketahanan pangan di kawasan.

    Menurut Kundhavi, pertanian keluarga berkontribusi paling besar dalam upaya pemenuhan pangan dan gizi masyarakat di seluruh dunia, tepatnya sekitar 80 persen dari makanan global.

    Namun, berdasarkan data FAO, banyak keluarga petani sendiri masih mengalami rawan pangan dan dalam kondisi sangat miskin, sehingga dinilai ada tantangan besar bahwa kebijakan perlu dibuat untuk pertanian keluarga dan perubahan iklim, gender, pemuda, dan pekerjaan yang layak.

    Oleh karena itu, kata Kundhavi, diperlukan inovasi, akses ke kredit pedesaan - terutama bagi perempuan - dan peningkatan program perlindungan sosial pedesaan untuk membantu keluarga petani di Asia Tenggara meningkatkan mata pencaharian dan ketersediaan pangan.

    Menyadari peran penting pertanian keluarga, Majelis Umum PBB telah secara resmi mengeluarkan resolusi yang mendeklarasikan periode 2019-2028 sebagai Dekade Pertanian Keluarga.

    Resolusi tersebut mengakui petani keluarga sebagai kunci dalam mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dunia, khususnya dalam menjamin keamanan pangan global, memberantas kemiskinan, mengakhiri kelaparan, melestarikan keanekaragaman hayati, mencapai lingkungan yang lestari, dan membantu mengatasi migrasi.

    Banyak negara di dunia telah membuat kemajuan dalam mengembangkan kebijakan publik yang mendukung pertanian keluarga, terutama dalam hal berbagi pengetahuan dan data yang berkontribusi pada tataran dialog dan pembuatan kebijakan dalam mengatasi kebutuhan spesifik pertanian keluarga.

    Pemerintah Indonesia juga menyatakan siap mendukung upaya FAO dalam mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan gizi serta kesejahteraan masyarakat Asia Tenggara.

    Masa depan ketahanan pangan
    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menegaskan bahwa masa depan ketahanan pangan bukan terletak pada perusahaan-perusahaan besar, tetapi justru berada di tangan jutaan keluarga petani.

    "Karena itu penting untuk mengubah paradigma kita. Sudah saatnya petani menjadi fokus utama dari kebijakan dan program di sektor pertanian," ujar Mentan.

    Amran mengingatkan bahwa sejak 2014 sudah dilakukan sejumlah terobosan antara lain memfokuskan kebijakan pada upaya pemberdayaan petani.

    Terobosan tersebut meliputi mengubah sejumlah peraturan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, pergeseran sistem pertanian tradisional ke pertanian modern, perubahan sistem pengadaan kovensional menjadi elektronik yang menjamin pengadaan input produksi lebih tepat waktu, peningkatan sinergitas dan kolaborasi lintas sektor, modernisasi dan adopsi teknologi, realokasi bantuan untuk kelompok menengah bawah, reformasi agraria, serta manajemen pasar untuk memastikan stabilitas stok dan harga pangan.

    Terobosan penting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementan adalah membuat ulang fokus anggaran. Alokasi anggaran untuk sarana dan prasana pertanian ditambah secara signifikan. Amran mengungkapkan bahwa pada 2014, alokasi anggaran sarana dan prasarana pertanian hanya 35 persen. Tapi porsinya meningkat tajam pada tahun 2018 menjadi 85 persen.

    Penambahan pos anggaran sarana dan prasarana pertanian telah berdampak pada meningkatnya bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani. Pemerintah juga telah memfasilitasi perbaikan jaringan irigasi serta meningkatkan bantuan pupuk dan benih.

    Selain itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita juga terus mendorong Indonesia dapat swasembada protein hewani yang berarti berbagai kebutuhan hewan ternak untuk dikonsumsi dapat dihasilkan sepenuhnya dari dalam negeri sehingga tidak perlu impor.

    Menurut Ketut Diarmita dalam acara Farmer2Farmer 2019 di Jakarta, 5 April, asupan untuk protein hewani juga diharapkan tidak hanya dari daging sapi tetapi juga bisa dari susunya, atau dari aneka ragam hewan lainnya seperti ayam dan domba.

    Ia mengingatkan bahwa domba Nusantara pada saat ini juga sudah menembus hingga ke sejumlah pasar internasional seperti ke Malaysia dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

    "Cita-cita kita menjadi lumbung pangan dunia. Untuk itu, peran peternak di seluruh Indonesia sangatlah penting," katanya.

    Menurut Ketut Diarmita, berbagai regulasi sudah diperbaiki oleh pemerintah untuk berupaya membantu meningkatkan kesejahteraan peternak.

    Infrastruktur terintegrasi
    Sementara itu, Ketua Serikat Petani Indonesia Henry Saragih menyebut pembangunan infrastruktur terintegrasi merupakan bukti pemerintahan Jokowi mendukung ketahanan dan swasembada pangan.

    Hal itu, kata Henry, dibuktikan dengan pembangunan infrastruktur yang tidak melulu jalan tol, tapi juga pembangunan embung, akses jalan di desa, hingga pembuatan bendungan.

    Pembuatan embung dan bendungan merupakan antisipasi pemerintah atas musim kemarau dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan. Selain irigasi, sektor distribusi petani pun diperbaiki dengan penguatan BUMdes, penjualan online, dan akses jalan yang memberikan kemudahan distribusi petani untuk memasarkan hasil produksinya.

    Ketua Serikat Petani Indonesia justru mengkritik pihak yang sesumbar tidak mau impor namun tidak memiliki konsep mewujudkan ketahanan pangan dan seperti masih hidup di era Orde Baru.

    "Kami cenderung mengkritik pihak yang ingin tidak impor apalagi ingin menciptakan swasembada pangan secara instan, tanpa proses dan justru terlihat meragukan tanpa adanya konsep yang jelas dalam membangun sektor pertanian di Indonesia," tuturnya.

    Sedangkan Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman mengapresiasi berbagai program modernisasi alat pertanian dari Kementerian Pertanian yang merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

    Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian patut diapresiasi atas berjalannya program modernisasi alat pertanian dan juga subsidi benih dan pupuk. Walaupun masih banyak yang masih harus diperbaiki dan ditingkatkan.

    Menurut Ilman, ada baiknya saat ini pemerintah mulai fokus untuk mencapai ketahanan pangan nasional, karena kalau semua orang mengonsumsi produk impor, tentunya petani lokal tidak akan memiliki pembeli.

    Oleh karena itu, ujar dia, petani lokal perlu dapat dukungan untuk bisa bersaing dengan petani internasional dengan skema program yang dapat membantu mendorong biaya produksi lebih rendah.

    Ia mengingatkan bahwa swasembada pangan di Indonesia yang terjadi pada era Orde Baru membutuhkan persiapan selama 15 tahun, yaitu mulai 1969 hingga 1984, dan biaya anggaran yang sangat besar.

    Persiapan dan anggaran yang besar hanya mampu mewujudkan swasembada pangan selama kurang dari sepuluh tahun, yaitu pada 1984 hingga 1990. Selain itu, menutup diri dari perdagangan pangan internasional juga meningkatkan risiko kelangkaan pangan di saat bencana, apalagi Indonesia juga merupakan negara yang dikenal memiliki potensi bencana yang sangat beragam.

    Petani tujuan akhir
    Pengamat sektor pangan dan Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menyatakan visi kedaulatan pangan perlu menempatkan kesejahteraan kalangan petani sebagai tujuan akhir sehingga tidak hanya fokus pada jumlah produksi komoditas pangan.

    Menurut Said Abdullah, hal yang penting dilihat adalah orientasi pembangunan pertanian pangan itu sendiri, karena selama ini pemerintah dinilai masih memiliki visi misi peningkatan produksi sebagai tujuan utama, dengan asumsi hal tersebut akan turut mengerek kesejahteraan petani.

    Namun sayangnya, menurut dia, asumsi itu tidak sepenuhnya benar karena belajar empat tahun terakhir, ketika produksi padi meningkat kesejahteraan petani padi justru stagnan.

    Untuk itu, ia menekankan perlunya reorientasi model pembangunan pertanian pangan yang menyasar pada petani sebagai subyeknya sehingga secara otomatis menjadikan pendapatan dan kesejahteraan petani sebagai tujuannya adalah benar perlu dilakukan.

    Koordinator KRKP berpendapat bahwa dari rencana kebijakan yang disampaikan belum tergambar dengan jelas instrumen mana yang bisa mendorong itu. kebijakan pada sisi hilir belum cukup kuat terlihat.

    Said memaparkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, maka program dan kebijakan yang diutarakan masih ada peluang bisa sektor pertanian berkembang, tetapi perlu penguatan dan kesungguhan untuk menambahkan kebijakan dan program peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani terutama di sisi hilir.

    Dengan meningkatkan kesejahteraan para pelaku produksi pangan Nusantara mulai dari petani, peternak, nelayan hingga pembudi daya ikan, maka diharapkan Indonesia juga dapat mengantisipasi krisis pangan yang kerap diwacanakan sejumlah pihak akan terjadi pada masa mendatang.

    Pewarta: M Razi Rahman
    Editor : Ulul Maskuriah
    COPYRIGHT © ANTARA 2025


    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan

    BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan

    29 Maret 2021 11:30

    Wabup Banjar minta Penas di Padang dorong peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan

    Wabup Banjar minta Penas di Padang dorong peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan

    14 Juni 2023 21:35

    BPS Kalsel: 131.076 penumpang pesawat berangkat pada Oktober 2024

    BPS Kalsel: 131.076 penumpang pesawat berangkat pada Oktober 2024

    2 Desember 2024 22:00

    BI Kalsel: Sinergi pemda dan mitra kunci jaga stabilitas ekonomi

    BI Kalsel: Sinergi pemda dan mitra kunci jaga stabilitas ekonomi

    2 Desember 2024 20:37

    "SuperApp BYOND by BSI" layanan makin aman bagi nasabah

    "SuperApp BYOND by BSI" layanan makin aman bagi nasabah

    4 November 2024 14:33

    Pertamina: Harga Pertamax tetap pada November 2024

    Pertamina: Harga Pertamax tetap pada November 2024

    2 November 2024 15:43

    LamiPak Indonesia raih penghargaan investor PMA terbaik di Banten

    LamiPak Indonesia raih penghargaan investor PMA terbaik di Banten

    31 Oktober 2024 19:53

    DJP Kalselteng bukukan realisasi penerimaan pajak Rp13,54 triliun

    DJP Kalselteng bukukan realisasi penerimaan pajak Rp13,54 triliun

    31 Oktober 2024 00:53

    Terpopuler

    Kapolda Kalsel keluarkan maklumat pidanakan pembakar lahan secara tegas

    Kapolda Kalsel keluarkan maklumat pidanakan pembakar lahan secara tegas

    Bantuan Subsidi Upah 2025 cair: Ini jadwal, nominal, dan syaratnya

    Bantuan Subsidi Upah 2025 cair: Ini jadwal, nominal, dan syaratnya

    BPK: Pemprov Kalsel berpotensi kehilangan PAD senilai Rp60 miliar

    BPK: Pemprov Kalsel berpotensi kehilangan PAD senilai Rp60 miliar

    KPU serahkan hasil penetapan Wali Kota Banjarbaru terpilih ke DPRD untuk pelantikan

    KPU serahkan hasil penetapan Wali Kota Banjarbaru terpilih ke DPRD untuk pelantikan

    Gugatan sengketa hasil PSU Pilkada Banjarbaru ditolak MK

    Gugatan sengketa hasil PSU Pilkada Banjarbaru ditolak MK

    Top News

    • Lapsus - Mentan minta Kotabaru cetak dan tanam padi 10.000 ha

      Lapsus - Mentan minta Kotabaru cetak dan tanam padi 10.000 ha

      22 jam lalu

    • Lapsus - Jembatan terpanjang di Indonesia

      Lapsus - Jembatan terpanjang di Indonesia

      22 jam lalu

    • Lapsus - Kolaborasi pusat dan daerah percepat pembangunan di Kotabaru

      Lapsus - Kolaborasi pusat dan daerah percepat pembangunan di Kotabaru

      23 jam lalu

    • Lapsus - 100 hari kerja Bupati-Wakil Bupati Kotabaru

      Lapsus - 100 hari kerja Bupati-Wakil Bupati Kotabaru

      23 jam lalu

    • Situs Geopark Meratus Pasar Terapung Lok Baintan

      Situs Geopark Meratus Pasar Terapung Lok Baintan

      31 Mei 2025 15:32

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA