“Perekonomian Kalimantan Selatan diperkirakan tetap solid dengan inflasi yang terkendali dalam sasaran. Meski begitu, kita harus waspada terhadap dinamika global seperti geopolitik, perubahan iklim, dan tantangan lainnya,” ujar Bimo di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Bank Indonesia hidupkan semangat pahlawan dalam lembaran Rupiah
Ia mengapresiasi berbagai pencapaian penting Kalimantan Selatan di 2024, seperti keberhasilan menjadi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik tingkat provinsi dan Kota Banjarmasin yang dinobatkan sebagai TPID terbaik tingkat kota se-Kalimantan.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh pihak. Program-program seperti padi apung dan cabai apung, serta inovasi dalam forum diskusi seperti Obrolan Pagi Seputar Inflasi (OPSI), telah membuktikan efektivitas strategi kita dalam menjaga stabilitas harga,” tutur Bimo.
Sejalan dengan paparan Deputi Kepala Perwakilan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Agus Dyan Nur menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi untuk mempertahankan capaian ini, sembari menghadapi tantangan yang lebih kompleks pada 2025.
“Kami mengapresiasi sinergi Bank Indonesia dengan pemerintah daerah. Kerja sama ini terbukti tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga mendukung langkah strategis Kalimantan Selatan dalam mendukung ketahanan pangan dan percepatan digitalisasi,” ujarnya.
Baca juga: BSI lahirkan bibit wirausaha muda unggulan Aceh
Dia juga menekankan komitmen pemerintah daerah dalam program cetak sawah baru, yang selaras dengan kebijakan nasional, dan pentingnya memperkuat keberlanjutan sektor ekonomi hijau.
“Transformasi ekonomi hijau bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan. Proyek seperti PLTA di Tanah Bumbu dan pengembangan limbah B3 di Banjarbakula merupakan contoh nyata keberhasilan kita dalam mengarahkan pembangunan yang rendah karbon. Hal ini perlu terus diperluas agar kita menjadi pelopor di Indonesia,” tambahnya.
Pengembangan potensi baru pariwisata dan ekonomi hijau Kalimantan Selatan, dengan kekayaan alamnya, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat transformasi ekonomi hijau di Indonesia.
Bimo kembali menambahkan pengembangan Geopark Meratus sebagai destinasi wisata dunia harus dilakukan secara terintegrasi agar memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pun menegaskan dukungannya terhadap transformasi ekonomi melalui hilirisasi SDA, seperti batubara dan kelapa sawit, untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi daerah.
Baca juga: BI: Uang Rp10 ribu tahun emisi 2005 tidak berlaku lagi
Langkah ini, dipadukan dengan pengembangan sektor pariwisata dan adaptasi ekonomi hijau, diyakini mampu memperkuat daya saing ekonomi Kalimantan Selatan di tingkat nasional dan global.
Arah Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2025, Bank Indonesia Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjalankan bauran kebijakan Bank Indonesia 2025.
Kebijakan moneter tetap fokus menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar dengan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan, sementara kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk mempercepat digitalisasi ekonomi.
Kebijakan ekonomi keuangan hijau dan inklusif terus didorong dengan memperkuat peran Kalimantan Selatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon.
Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045, Deputi Kepala Perwakilan menggarisbawahi pentingnya sinergi dan inovasi sebagai elemen kunci menuju Indonesia Emas.
Baca juga: Deputi Gubernur Bank Indonesia lantik Kepala Perwakilan BI Kalsel
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat, Kalimantan Selatan siap mendukung percepatan transformasi ekonomi nasional.
Bank Indonesia Kalimantan Selatan berkomitmen memperkuat kerja sama demi masa depan ekonomi yang lebih cerah, berkelanjutan, dan inklusif.