Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini terpaksa menggunakan air kolam untuk keperluan memasak karena sumur mereka mengering.
Seorang ibu rumah tangga di Kelumpang Selatan Sholikah, Kamis, mengatakan, sudah beberapa pekan ini keluarganya menggunakan air kolam milik tentangganya karena sumur gali di belakang rumahnya mengering karena kemarau panjuang.
"Sudah beberapa bulan ini, di daerah kami tidak turun hujan, sehingga sumur-sumur airnya mengering," ujarnya.
Selain keluarga Sholikah, sebagian warga di Desa Bumi Asih dan beberapa desa di Kecamatan Kelumpang Selatan juga menggunakan air kolam.
Air kolam tersebut dipergunakan warga untuk memasak, mencuci, dan keperluan yang lainnya.
"Hanya saja untuk air minum, warga banyak membeli air galon isi ulang," jelasnya.
Satu galon air mineral isi ulang, seharga Rp8.000, sementara untuk satu jerigen atau sekitar 25 liter seharga Rp12.000.
Akan tetapi, kata Dasim yang juga warga Kelumpang Selatan, untuk memasak, membuat sayur dan mencuci, serta mandi mereka banyak menggunakan air kolam.
Menurut sejumlah warga, kualitas air kolam lebih rendah dibandingkan dengan air sumur gaki yang biasa mereka pakai.
Mandi dengan menggunakan air kolam terasa licin, busa sabun yang menempel di badan sulit untuk dibersihkan, berbeda apabila mandi dengan air sumur.
Aroma ir kolam berbau lumpur dan daun-daun yang membusuk dan sedikit berwarna kekuning-kuningan.
Masyarakat khawatir, apabila tidak segera hujan turun, kondisi akan semakin parah dan masyarakat akan terkena penyakit saluran pencernaan.
"Sudah selayaknya pemerintah daerah mulai memikirkan warga di sini untuk segera membangun sarana air bersih," harap Sholikah.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Zulkifli, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait keinginan warga di Kelumpang Selatan.:51