"Kami mendapat informasi kelompok masyarakat pembudidaya ikan yang mengalami kesulitan air sehingga tergerak membuatkan sumur bor untuk ketersediaan air," ujarnya di Kota Banjarbaru, Kamis.
Menurut Liana, pembudidaya ikan yang dibantunya adalah Kelompok Masyarakat RT Mandiri yang sudah cukup lama menjalankan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) di Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru.
Politisi perempuan dari Partai Golkar itu menyebutkan, bantuan sumur bor diserahkan pada Pokmas RT Mandiri Budikdamber Ikan Papuyu "Mina Barokah" dan diharapkan mampu memenuhi ketersediaan air bersih.
"Memasuki musim kemarau seperti sekarang banyak masyarakat yang kesulitan air karena sumur kering sehingga diperlukan sumur bor yang cukup dalam untuk mendapatkan sumber mata air," ungkapnya.
Liana mengharapkan, pembangunan sumur bor itu tidak membuat para pembudidaya ikan kesulitan air lagi meski pun musim kemarau karena sudah memiliki sumber mata air yang berasal dari dalam tanah.
Dikatakan Liana, kebutuhan air yang diperlukan petani ikan cukup besar karena selama ini menggunakan air dalam ember sebagai media hidup ikan dengan ketersediaan air satu minggu mencapai satu tangki.
"Jika satu minggu memerlukan satu tangki air kapasitas 4.000 liter maka memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga keberadaan sumur bor yang dibangun dapat mengatasi kesulitan air," ucapnya.
Ketua Pokmas Mina Baroqah Umiyatsih Ruts sangat berterima kasih atas bantuan anggota DPRD yang telah membangunkan sumur bor sehingga mereka tidak kesulitan air lagi untuk budidaya ikan.
"Kami berterima kasih kepada ibu Liana yang telah membangunkan sumur bor. Tentu saja keberadaan sumur bor meringankan beban kami yang membutuhkan 4.000 liter air satu minggu untuk ikan," ujarnya.
Ditambahkan Umiyatsih, sumur bor selain untuk kepentingan pokmas juga diberikan kepada masyarakat sekitar khususnya yang tinggal di lingkungan RT 44 Sungai Besar yang juga mengalami kesulitan air.