Masyarakat Peduli Pohon (MPP) Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan berkeinginan menghijaukan kiri dan kanan Jalan A Yani jalur antara Kota Banjarmasin ke arah Bandara Syamsudin Noor sekitar 24 kilometer.
"Dimana-mana yang namanya jalan pusat kota ke Bandara tersebut selalu rindang, tetapi di jalan antara Banjarmasin Bandara Syamsudin Noor gersang," kata Ketua MPP Kota Banjarmasin, Drs Ahmad Arifin, Selasa.
Padahal jalur tersebut merupakan pintu gerbang bagi para pendatang yang bisa memberikan kesan buruk bagi mereka, oleh karena itu jalur tersebut perlu dibuat rindang dan indah.
Oleh karena itu MPP Banjarmasin berkeinginan menghijaukan jalur tersebut, dengan penanaman pohon pinang, katanya.
Menurut Arifin MPP sudah melakukan penanaman pohon pinang di jalur tersebut sebanyak 300 pohon sekitar Jalan A Yani kilometer 17, dan seharusnya sepanjang jalan tersebut ditanami lagi, oleh karenanya kedepan MPP akan melanjutkan penanaman.
Mengenai penghijauan melalui pohon pinang tersebut, disebutkannya selain di kilometer 17 tersebut, pihaknya sudah menanam sedikitnya 1500 bibit pinang di beberapa tempat Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
"Selain itu, MPP kini menyiapkan 3.000 bibit pohon pinang lagi yang siap ditanam menghijaukan kota dan beberapa lokasi yang dinilai gersang," kata Arifin.
Pada penanaman tersebut, Ahmad Arifin ditemani Drs Mugeni seorang anggota MPP yang juga pemerhati lingkungan dan mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin.
Lokasi yang menjadi sasaran penanaman adalah Jalan A Yani kilometer 17 arah ke Bandara Syamsudin Noor, 300 pohon, Asrama Haji 800 pohon, Lingkar Selatan 300 pohon, dekat kantor Camat Gambut 50 pohon.
Sementara dalam Kota Banjarmasin seperti di halaman masjid Sabilal Muhtadin 100 pohon, Masjid Jami 100 pohon, komplek A Yani 100 pohon, masjid Sultan Suriansyah 100 pohon, makam Sultan Suriansyah 100 pohon, Bundaran Kayu Tangi 50 pohon, Perumahan BI 50 pohon, dan beberapa lokasi lagi.
Menurut Ahmad Arifin, penghijauan dengan jenis pohon pinang tentu beberapa alasan, selain pohon itu memberikan keindahan, juga bernilai ekonomis.
Selain itu, pohon pinang mudah diatur penanamannya serta tidak memberikan efek kotor, karena daun pinang tidak berjatuhan seperti jenis pohon penghijauan lainnya.
Menurutnya, penghijauan yang dilakukan tanpa bantuan pihak lain tersebut semata sebagai bentuk kecintaan terhadap pepohonan yang telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
"Semoga saja, upaya kami ini bisa memancing masyarakat lainnya untuk mencintai pepohonan,kalau tidak sempat menanam setidaknya pohon yang ada jangan sampai di tebang apalagi di babat seperti di dalam hutan," demikian Ahmad Arifin./D/D.