Menjelang bulan puasa Ramadhan 1433 Hijriah harga gula merah/aren di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya melambung tinggi.
Hj Nurul (58), seorang ibu rumah tangga (IRT), warga Banjarmasin Senin kaget ketika menanyakan harga gula merah yang terbuat dari nira aren, melambung tinggi.
"Aku `takajut` (kaget) mendengar harga gula `habang` (merah) `handak` (mau) bulan puasa Ramadhan `larang banar` (mahal sekali)," ujar ibu dari dua anak itu.
"Sebelumnya atau saat gula pasir seharga Rp10.000/Kg, harga gula merah cuma sekitar Rp13.000/Kg, tapi kini harga gula habang naik menjadi Rp23.000/Kg," ungkapnya.
Namun dia tak begitu ambil pusing dengan harga gula merah/aren yang melambung tinggi tersebut, karena jauh-jauh hari sudah menyiapkan untuk keperluan Ramadhan 1433 H.
"Alhamdulillah, aku sudah membeli banyak gula merah dua pekan lalu, yang memesan langsung dari pengolahnya di daerah hulu sungai Kalsel, untuk keperluan bulan puasa tahun ini," tuturnya.
"Harga gula merah di tingkat pengolah (produsen) cuma berkisar antara Rp11.000 - Rp13.000/Kg, dan kebetulan aku menukar hanya Rp11.000/Kg," demikian Nurul.
Sementara itu, Abdullah (31), seorang pedagang di kawasan Pasar Ahad Kertak Hanyar Km7 Banjarmasin, mengatakan, mahalnya harga gula merah/aren seiring dengan kenaikan harga gula pasir.
Harga gula pasir di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya, sekitar dua pekan lalu, sempat mencapai Rp15.000/Kg dan kini turun sedikit, yaitu sekitar Rp13.500/Kg.
Selain itu, produksi gula merah/aren nampaknha tidak ada peningkatan, sedang permintaan bertambah menjelang Ramadhan 1433 H, sebagaimana bulan puasa tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya gula merah/aren salah satu bahan pokok untuk membuat "wadai" (kue) tradisional khas daerah Banjar Kalsel, yang biasa buat berbuka puasa bagi warga muslim setempat, demikian Abdullah. C