Serangga Tomcat yang belakangan merisaukan warga di Pulau Jawa, kini sudah menyerang warga Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin drg Hj Diah R Praswati, mengakui sudah adanya serangan serangga Tomcat di kota ini, yaitu menyerang 7 orang di Komplek Samanda II Jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur.
Dinkes Banjarmasin pun sudah mengeluarkan surat edaran keseluruh Puskesmas agar siap siaga memberikan perawatan terhadap warga terkena serangan tomcat ini.
Selain itu Dinkes meminta seluruh tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menghadapi dan pengobatan jika terkena cairan serangga itu, ujarnya.
Dikatakan Diah, 7 warga yang diketahui sudah terkena cairan Tomcat di Komplek Semanda II Jalan Pramuka itu sangat menjadi perhatian pihaknya.
Karena kurang pengetahuan mereka cara tepat pengobatannya, hingga sampai terjadi iritasi kulit yang cukup lama.
"Sudah kita anjurkan mereka memakai salap yang kita berikan gratis (Hydrocortisone) pada daerah yang terluka. Jangan memakai minyak tawon lagi seperti sebelumnya mereka lakukan, " katanya.
Diah mengharapkan, seluruh warga jika menemui kasus serupa di wilayahnya masing-masing akibat terkena cairan Tomcat ini agar segera datang ke Puskesmas terdekat, namun sebelum itu daerah yang terkena dicuci terlebih dahulu dengan bersih.
"Diskes menjamin pengobatan akibat Tomcat ini gratis di seluruh Puskesmas," ujarnya. Sementara itu, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin mengaku belum mengetahui secara pasti seberapa besar penyebaran binatang Tomcat ini.
Sebab, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Ir Doyo Pudjadi, keberadaannya sulit dideteksi.
Namun demikian, lanjut Doyo, pihaknya berencana membuat perangkap di wilayah yang awalnya ada di ketahui keberadaannya.
Ketika ditanya jenis perangkap,ia menjelaskan simpel saja, yakni menggunakan lampu, air, dan minyak. "Karena Tomcat ini suka mendatangi cahaya lampu, maka dia akan terperangkap di air dan minyak yang kita letakkan di bawahnya.
Sebagaimana biasa kita mau menangkap serangga-serangga malam," jelasnya. Dijelaskannya, Tomcat bukan binatang langka, namun binatang sejenis serangga yang sudah pamiliar hidupnya di persawahan sebagai pemakan hama wereng, hampir di semua persawahan biasanya ada populasinya.
"Jadi rumah yang tidak jauh dari persawahan, tidak menuntut kemungkinan akan di singgahinya," ungkap Doyo.
Bila di rumah ada Tomcat, jangan pernah menyentuh Tomcat itu dengan kulit karena tomcat akan merasa terancam dan Tomcat akan mengeluarkan racunnya berupa cairan, apabila cairan Tomcat ini sampai terkena maka kulit akan melepuh seperti terbakar./D/D
