Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Antrean panjang mobil truk dan jenis kendaraan roda empat lainnya untuk mendapatkan solar bersubsidi akhir-akhir ini masih terjadi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Selatan.
Seperti pada beberapa SPBU di lintasan Jalan A Yani, antara lain kilometer 17 Kabupaten Banjar, dan 19 Kota Banjarbaru, Sabtu truk mengantre cukup panjang untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Antrean tersebut meluber keluar dari area SPBU hingga ke tepi jalan raya/jalan umum, sehingga mobil/kendaraan bermotor yang melintas di kawasan tersebut harus ekstra hati-hati supaya tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, jenis BBM lain seperti premium dan pertalet terkadang kosong pada SPBU tertentu sehingga harus mencari ke SPBU lain, sebagaimana keluhan Dewi, warga Banjarmasin yang bekerja di Banjarbaru (berjarak sekitar 35 kilometer).
Ketika dimintai pendapat, Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP mengaku, bingung atau tak habis mengerti terhadap keadaan pasokan BBM seperti jenis solar, premium serta pertalite terkadang tidak normal.
"Bahkan jenis pertamax pun terkadang kosong, sehingga pengguna jenis BBM tersebut menjadi kelimpungan. Mau pindah ke pertalite atau premium khawatir berdampak buruk terhadap kondisi mesin (motor)," tutur wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera itu.
Oleh karena itu, Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan, serta pertambangan dan energi (termasuk BBM) tersebut bermaksud mengundang Pertamina guna dimintai keterangan.
"Bila ketidaknormalan pasokan BBM yang menjadi kebutuhan orang banyak masih terjadi, insya Allah kami dari Komisi III DPRD Kalsel mengagendakan pertemuan dengan Pertamina guna mengetahui persoalan tersebut," demikian Riswandi.
Sementara Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel H Syaibani tidak bisa dikontak lewat telepon selular (HP) Nomor 0811519975 selalu dengan jawaban tidak bisa dihubungi.
Sedangkan operator SPBU mengaku tidak mengetahui pasti persoalan BBM tersebut dengan alasan mereka hanya betugas memberikan pelayanan kalau barangnya tersedia.
Antrean Dapatkan Solar Bersubsidi
Senin, 30 Oktober 2017 4:43 WIB