Rantau (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), memeriksa kesehatan (skrining) 100 warga binaan sebagai langkah deteksi dini dan pencegahan penyakit menular, termasuk HIV/AIDS.
Kepala Rutan Kelas IIB Rantau Renaldi Hutagalung mengatakan skrining HIV melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin dan Puskesmas Tapin Utara.
Baca juga: Rutan Rantau perketat pengawasan melalui razia dan tes urine
“Deteksi dini penting untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan tetap terpantau dan lingkungan rutan aman. Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh peserta dinyatakan negatif,” kata Renaldi di Rantau, Kabupaten Tapin, Sabtu.
Ia menyebutkan, skrining menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan warga binaan sekaligus meminimalkan risiko penularan penyakit menular di dalam rutan.
Renaldi menambahkan, pemeriksaan kesehatan rutin menjadi kebutuhan mendasar dalam sistem pembinaan, karena kondisi kesehatan yang terjaga akan mendukung stabilitas dan keamanan rutan.
Melalui skrining HIV, kata Renaldi, Rutan Rantau menargetkan sistem pemantauan kesehatan yang lebih terukur dan berkelanjutan guna mencegah risiko penyakit menular di dalam lingkungan pemasyarakatan.
Baca juga: Rutan Rantau panen sayur hasil program ketahanan pangan
Sementara itu, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Rantau Hj. Warliani menyebutkan, skrining berkala diperlukan sebagai langkah preventif, terutama di lingkungan tertutup seperti rumah tahanan.
“Upaya pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan ketika penyakit sudah menyebar. Skrining ini membantu kami memastikan rutan tetap dalam kondisi sehat,” ujarnya.
Warliani mengatakan, hasil skrining akan menjadi dasar pemantauan kesehatan lanjutan bagi warga binaan.
Baca juga: Rutan Rantau sumbang sampah organik terbesar ke rumah maggot
