Rantau (ANTARA) - Sebanyak 150 warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau menjalani skrining kesehatan guna mendeteksi dini penyakit menular HIV, infeksi menular seksual (IMS), Hepatitis C, serta tuberkulosis (TBC).
“Lingkungan tertutup seperti rutan memiliki risiko tinggi dalam penyebaran penyakit menular. Deteksi dini sangat penting agar penanganan dapat segera dilakukan,” kata Koordinator Bidang HIV Puskesmas Tapin Utara Rahma, di Rantau, Kabupaten Tapin, Kamis.
Baca juga: Dinkes Balangan Kalsel catat 42 kasus HIV/AIDS pada 2024
Rahma menyebutkan layanan kesehatan bagi warga binaan menjadi bagian dari upaya memperkuat pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat komunitas tertutup.
Sementara itu, Plt Kepala Rutan Kelas IIB Rantau Rahmad Pijati mengatakan skrining kesehatan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan warga binaan, tetapi juga langkah konkret menjaga lingkungan rutan tetap sehat.
“Ini bukan kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata yang kami harap bisa berkelanjutan,” ujar Pijati.
Ia menambahkan skrining kesehatan merupakan hasil kolaborasi antara Rutan Rantau, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, dan Puskesmas Tapin Utara.
Baca juga: Kemenkes: Surveilans cacar monyet libatkan kelompok pendamping HIV
Selain pemeriksaan, kata Pijati, skrining kesehatan dini ini juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi agar warga binaan lebih peduli terhadap kesehatan pribadi maupun lingkungan sekitarnya.