Sekretaris Disperin Provinsi Firmansyah di Banjarmasin, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan vendor Kitapreuner Bandung untuk meningkatkan kemampuan wirausaha pelaku IKM di Kalsel.
Baca juga: Disperin Kalsel tegaskan industri air minum kemasan harus patuhi SNI
“Kita memperkuat agar kemampuan wirausaha pelaku IKM pangan semakin meningkat di Kalsel,” kata Firmansyah.
Firmansyah menuturkan pelatihan yang diikuti puluhan pelaku IKM kota/kabupaten se-Kalsel tersebut mendapatkan antusias tinggi.
Diharapkan dia, kegiatan tersebut meningkatkan kewirausahaan terutama daya saing tinggi bagi pelaku IKM pangan dari sisi produk, pemasaran hingga bentuk kemasan.
Firmansyah menyebutkan wirausaha produk pangan lokal bakal menghadapi tantangan besar seiring semakin berkembang era digital dan kemajuan teknologi.
“Tantangan pasar yang dihadapi semakin kompleks,” ujar Firmansyah.
Baca juga: Rumah tidak layak huni capai 24.577 unit di Kalsel
Dijelaskan Firmansyah, IKM merupakan salah satu pilar penting terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga pelaku IKM harus meningkatkan inovasi, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran produk pangan.
Para pelaku IKM pangan tersebut mendapatkan materi mulai dari manajemen kewirausahaan, strategi pemasaran digital, pemanfaatan media sosial untuk promosi, hingga teknik membuat caption produk yang menarik.
Selain itu, peserta diberikan keterampilan public speaking agar lebih percaya diri saat mempresentasikan produk secara langsung maupun daring.
Firmansyah menambahkan Pemprov Kalsel pun berkolaborasi dengan berbagai mitra sebagai strategi dan sinergi untuk meningkatkan kapasitas pelaku IKM sehingga mampu bersaing hingga pasar nasional maupun global.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Kalsel untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis IKM yang tangguh dan berdaya saing tinggi,” ucap Firmansyah.
Baca juga: Disperin Kalsel kembangkan kawasan industri jorong dan hijau