Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin mensukseskan Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa (Pometia Pinnata) se-Indonesia yang diinisiasi Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
H Muhidin mengatakan gerakan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab manusia kepada bumi serta keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya yang ada di bumi.
Baca juga: BLK Kalsel tingkatkan daya saing IRT lewat nobile training
"Pohon Matoa yang kita tanam hari ini membawa harapan kita semua untuk udara yang lebih bersih, tanah yang lebih subur, serta lingkungan yang lebih asri. Gerakan ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan ekologis yakni bagaimana iman dan ilmu lingkungan hidup jalan bersama," katanya di Banjarbaru, Selasa.
Dukungan tersebut ditunjukkan Muhidin dengan melakukan penanaman pohon matoa secara simbolis di Halaman Mesjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.
Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 dan mewujudkan program ekoteologi, dimana pada momentum ini Provinsi Kalsel mendapatkan 10 ribu bibit pohon matoa.
Dia pun berharap melalui gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut menanam pohon yang bermanfaat bagi kehidupan bersama di bumi ini.
Baca juga: Kalsel optimalkan peran perempuan lawan stunting
“Sesuai yang tercantum dalam Al Quran yang memerintahkan kita untuk memelihara bumi dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan gerakan menanam pohon yang sudah dilaksanakan oleh negara melalui beberapa kementerian. Saya pun mengimbau kepada masyarakat untuk ikut menanam pohon yang bermanfaat untuk menjaga keasrian lingkungan hidup di sekitarnya,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalsel Muhidin atas dukungannya dalam mensukseskan Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa di Banua.
“Terima kasih atas dukungan Gubernur Kalsel melalui Dinas Kehutanan, dan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel kita berkoordinasi untuk mendapatkanb10 ribu bibit pohon matoa ini,” kata Tambrin.
Sebanyak 10 ribu bibit pohon matoa ini, lanjut Tambrin, akan dibagikan tingkat ponpes, madrasah, KUA, dan stakeholder lainnya untuk ditanam di lingkungan masing-masing.
“Menjaga dan merawat bumi bukan hanya tindakan sosial, tapi juga bentuk ibadah, seperti halnya yang diajarkan Rasulullah SAW yang menyerukan untuk menanam pohon meskipun besok kita tiada. Karena pohon itu untuk generasi yang akan datang,” ucapnya.
Baca juga: ISFO serahkan keranjang sampah kepada SMA Kota Banjarmasin