Banjarbaru (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi provinsi kedua secara nasional yang dilengkapi tim tanggap insiden siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
“Kalsel menjadi provinsi ke dua di Indonesia yang telah membentuk tim tanggap insiden siber secara menyeluruh di tingkat kabupaten/kota,” kata Plt Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel Sucilianita Akbar saat menyambut kunjungan kerja Diskominfo Palangkaraya di Banjarbaru, Kalsel, Jumat.
Baca juga: Pemkab Tabalong raih empat penghargaan dari KPID Kalsel
Menurut Sucilianita, capaian ini merupakan sebuah prestasi yang patut diikuti oleh daerah lainnya, sehingga mendorong daerah lain melakukan apa yang telah dicapai Provinsi Kalsel, salah satunya kunjungan Diskominfo Palangkaraya yang membahas beberapa langkah strategis untuk menghadapi insiden siber.
“Dalam pertemuan ini, kami berbagi pengalaman mulai dari kebutuhan sumber daya manusia, kendala teknis, hingga solusi konkret untuk mempercepat pembentukan CSIRT,” ujarnya.
Sucilianita menuturkan, pada kesempatan ini rombongan Diskominfo Palangkaraya mempelajari secara detail pembentukan CSIRT guna mempercepat kesiapan daerah dalam menghadapi insiden siber.
Diskominfo Kalsel berharap kunjungan kerja ini dapat memperkuat sinergi antar daerah dalam menghadapi berbagai macam insiden siber yang dapat mengganggu kinerja pemerintahan.
Baca juga: RSJ Sambang Lihum serahkan hasil psikotes calon komisioner KPID
Rombongan Diskominfo Palangkaraya itu disambut oleh sejumlah pejabat Diskominfo Kalsel, yakni Sekretaris, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Persandian dan Keamanan Informasi, Kepala Seksi Layanan Persandian dan Keamanan Informasi, Kepala Seksi Pengembangan Tata Kelola Persandian dan Keamanan Lingkungan, Kepala Seksi Pengelolaan Data Statistik Bidang Informasi Publik dan Statistik, Pranata Komputer Muda, dan Staf Administrasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Kota Palangkaraya Dila Kristiana menyampaikan kunjungan kerja ini bertujuan untuk mempelajari proses penyusunan data prioritas, penyebarluasan data melalui SPBE, serta langkah-langkah strategis pembentukan CSIRT yang telah diterapkan di Kalimantan Selatan.
Diskominfo Palangkaraya ingin mengetahui secara detail bagaimana tahapan pembentukan CSIRT yang sudah berhasil diterapkan di Kalsel, termasuk tips dan strategi percepatan agar pembentukan CSIRT bisa direalisasikan di Kota Palangkaraya.
“Dalam kunjungan kerja ini, kami memperoleh informasi baru terkait implementasi cyberchat sebagai bagian dari jaring komunikasi sandi yang belum terbentuk di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya. Kami akan segera laporkan kepada pimpinan sebagai bagian dari tindak lanjut setelah pembentukan CSIRT nanti,” ujar Dila.
Baca juga: Diskominfo Balangan gelar workshop tingkatkan responsif terhadap warga