Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional Banjar Bakula di Kalimantan Selatan diperkirakan beroperasi penuh melayani lima kabupaten dan kota di provinsi itu pada September 2017.
Kepala Balai Pengelolaan Air Minum Banjar Bakula Sugeng Waryanto di Kota Banjarbaru, Minggu mengatakan, kendala yang dihadapi sehingga belum beroperasi penuh karena belum dipasangnya listrik.
"Daya listrik yang diperlukan untuk menghidupkan pompa belum terpasang sehingga operasional SPAM belum bisa maksimal kecuali memakai generator set (genset)," ujarnya.
Disebutkan, SPAM Banjar Bakula disiapkan untuk melayani air baku bagi lima kabupaten dan kota di Kalsel, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin, Tanah Laut dan Batola.
Jika beroperasi penuh, SPAM Banjar Bakula mampu memasok air baku yang diambil dari Bendung Mandi Kapau di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar sebesar 1.500 liter per detik.
"Saat ini baru SPAM wilayah 1 yang beroperasi yakni Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tiga kabupaten dan kota lainnya menyusul jika kelistrikan sudah terpasang," ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga masih menunggu persetujuan pemasangan listrik dari PT PLN yang harus mendapat persetujuan menteri ESDM karena daya listrik yang dipakai cukup besar.
Dijelaskan, daya listrik yang dibeli dari PT PLN untuk menghidupkan empat unit pompa sebesar 1,3 Mega Watt dengan pembelian mencapai Rp4 miliar per tahun untuk mendukung operasional.
"Proses pemasangan listrik masih menunggu persetujuan menteri ESDM dan diperkirakan bulan September 2017 sudah disetujui sehingga SPAM bisa beroperasi penuh," ucapnya.
Menurut dia, seluruh infrastruktur SPAM Banjar Bakula sudah terpasang sejak April 2017 sehingga operasional sudah dimulai pada saat itu tetapi hanya melayani PDAM Intan Banjar.
Dikatakan, operasional infrastruktur terutama jaringan pipa 17 kilometer dari Bendung Mandi Kapau menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Pinus milik PDAM Intan Banjar sekaligus sebagai ujicoba.
"Selama ujicoba, tidak ada masalah terhadap jaringan pipanisasi yang sudah terpasang sehingga pasokan air baku dari Bendung Mandi Kapau hingga ke IPA 2 Pinus lancar," ujarnya.
Ditambahkan, pasokan air baku ke IPA 2 Pinus hanya sesuai kebutuhan dengan mengandalkan genset tetapi tidak bisa secara penuh karena biaya operasional yang cukup besar.