Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menyampaikan pencapaian kinerja yang solid periode 2024 dan optimisme dengan target pencapaian, serta memperkuat ekonomi daerah di Kalimantan Selatan pada 2025.
Fachrudin dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu, menuturkan Bank Kalsel telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 dan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) 2025.
Baca juga: UPZ dan BAZNAS Balangan tebar kebahagiaan untuk dhuafa
RUPS telah berlangsung pada Kamis (13/3) dihadiri para pemegang saham, termasuk gubernur, wali kota, bupati, dan perwakilan dari 13 pemerintah kabupaten/kota di Kalsel selaku pemegang saham, serta Wakil Gubernur dan Pj. Sekda Provinsi Kalsel.
RUPS tahunan pada RUPST, seluruh pemegang saham menyepakati sejumlah agenda penting, termasuk penerimaan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Pertanggungjawaban Direksi, Pembagian Laba Bersih atas Hasil Usaha dan CSR termasuk dividen, serta Audit Keuangan, Setoran Modal, dan Rencana Pemulihan (Recovery Plan) yang disampaikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalsel.
Seusia laporan keuangan per Desember 2024, menurut Fachrudin, terlihat pertumbuhan laba bersih Bank Kalsel yang dibukukan mencapai Rp298,064 miliar atau naik 18,16 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp252,246 miliar.
Kenaikan laba bersih yang positif itu merupakan hasil dari peningkatan laba operasional yang meliputi pendapat bunga dari kredit, pembiayaan dan beberapa efek.
Baca juga: UPZ bantu biaya hidup tiga lansia
Pada posisi aset per 31 Desember 2024 mencapai Rp26,69 triliun atau tumbuh 12,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Disusul Modal Inti yang mencapai Rp3,57 triliun atau tumbuh 29,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Bank Kalsel juga memperkuat strategi bisnis melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan penguatan modal inti,” ucap Fachrudin.
Selain itu, Fachrudin menambahkan dari fungsi intermediasi, Bank Kalsel mencatatkan penyaluran Kredit dan Pembiayaan yang mengalami sedikit perlambatan jika dibandingkan dengan 2023 dengan mencapai Rp14,63 triliun atau turun 0,98 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya penyaluran pada segmen Kredit Investasi dan Sindikasi," ucap Fachrudin.
Meski demikian, total penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengalami kenaikan yang positif mencapai Rp19,85 triliun atau tumbuh 12,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: UPZ salurkan modal usaha dan rombong barakah UMKM
Terutama pada Giro yang mencapai Rp11,53 triliun atau tumbuh 34,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya, disusul Tabungan yang mencapai Rp6,55 triliun atau tumbuh 18,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini mengindikasikan kepercayaan nasabah yang kuat terhadap Bank Kalsel. Kami akan terus menjaga kualitas layanan secara optimal untuk menjawab kebutuhan nasabah,” ungkap Fachrudin.
Pencapaian beberapa rasio keuangan utama Bank Kalsel untuk posisi Desember 2024, yaitu rasio kecukupan modal (CAR/capital adequacy ratio) sekitar 29,77 persen, ROE (Return on Equity) mencapai 9,83 persen, ROA (Return on Asset) sebesar 1,44 persen, NIM (Net Interest Margin) sekitar 5,42 persen.
Kemudian, Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 80,70 persen, NPL (gross) mencapai 4,54 persen dan LDR (loan to deposit ratio) mencapai 73,72 persen.
Baca juga: Gubernur Muhidin apresiasi kinerja Bank Kalsel
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan H. Muhidin, mengapresiasi terhadap kinerja Bank Kalsel sebagai BUMD yang mencapai kinerja yang baik terutama dari sisi peningkatan setoran modal yang berpengaruh terhadap kenaikan dividen yang diberikan kepada pemegang saham.
Muhidin mengungkapkan dividen yang diberikan Bank Kalsel pada 2024 sebesar Rp223.547.833.925 mengalami peningkatan sebesar Rp34,36 miliar atau tumbuh sebesar 18,16 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hal ini membuktikan bahwa kinerja jajaran Direksi Bank Kalsel telah berjalan dengan sangat baik. Mendatang, diharapkan kinerja ini dapat semakin ditingkatkan pada 2025,” harap Muhidin.
Baca juga: BSI gencarkan tabungan emas di Provinsi Kalimantan Selatan