Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel menegaskan komitmen dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance / GCG) dengan melaksanakan Surveillance Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Kegiatan evaluasi independen ini berlangsung selama dua hari, 10 - 11 Desember 2025, di salah satu hotel di Banjarmasin. bertepatan dengan momen Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) Tahun 2025, yang jatuh pada 9 Desember kemarin, menunjukkan keseriusan Bank Kalsel menjadikan budaya anti penyuapan sebagai pilar utama bisnis.
Baca juga: Bank Kalsel hadirkan cashback provisi kredit hingga 60 persen pada HUT Tapin
Surveillance SMAP merupakan proses untuk menilai konsistensi, efektivitas, dan keberlanjutan penerapan sistem pencegahan penyuapan di seluruh lini Bank Kalsel. Langkah itu selaras dengan upaya Bank Kalsel untuk terus memperkuat GCG dan menjaga sekaligus meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap integritas perusahaan.
Hadir pada acara tersebut, tim auditor dari Lembaga Sertifikasi Chesna Certification, yang dipimpin oleh Ketua Auditor Mokhammad Fakhtur Rokhim, didampingi oleh Niluh Adiansunyani dan Amar Vijai Nasrulloh. Kemudian dari internal Bank Kalsel, Direktur Kepatuhan, Mitra Damayanti, didampingi oleh Kepala Divisi Kepatuhan dan Kebijakan Prosedur, Kepala Divisi Human Capital, serta seluruh peserta yang berperan aktif dalam penguatan SMAP.
Dalam sambutannya, Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, Mitra Damayanti, secara lugas menyampaikan bahwa pelaksanaan surveillance SMAP memiliki nilai strategis bagi keberlanjutan integritas Bank.
Mitra menekankan bahwa evaluasi ini adalah momentum untuk memastikan bahwa sistem anti penyuapan tidak hanya sekadar formalitas yang terdokumentasi, tetapi benar-benar dipahami dan diterapkan secara efektif oleh setiap Insan Bank Kalsel dalam setiap aktivitas dan pengambilan keputusan.
“Surveillance Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 ini merupakan wujud komitmen Bank Kalsel dalam memastikan pengendalian risiko penyuapan berjalan secara konsisten dan berkelanjutan,” tegas Mitra.
Mitra melanjutkan, bagi Bank Kalsel, prinsip anti penyuapan bukan sekadar pemenuhan sertifikasi, melainkan nilai dan budaya kerja yang harus dijalankan oleh seluruh Insan Bank Kalsel. Bank Kalsel terus mendorong perbaikan berkelanjutan, penguatan pengendalian internal, serta peningkatan kepercayaan pemangku kepentingan.
Kegiatan surveilans ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan persyaratan sertifikasi, namun juga secara mendalam mengevaluasi tindak lanjut atas temuan audit tahun sebelumnya serta mengidentifikasi potensi risiko baru beserta langkah mitigasinya.
Senada dengan komitmen tersebut, Mokhammad Fakhtur Rokhim dari Chesna Certification menyampaikan apresiasi tinggi atas keseriusan Bank Kalsel. Ia menilai bahwa kegiatan ini mencerminkan keseriusan manajemen dalam menjaga integritas organisasi melalui evaluasi yang objektif dan berkesinambungan.
"Pelaksanaan surveillance SMAP oleh Bank Kalsel tidak hanya menitikberatkan pada pemenuhan standar, tetapi juga mengevaluasi efektivitas pengendalian penyuapan dan kesiapan organisasi dalam memitigasi risiko baru," ungkap Rokhim.
Melalui pelaksanaan surveillance yang ketat dan berkelanjutan ini, Bank Kalsel berharap dapat terus memastikan terwujudnya perbaikan berkelanjutan dan penguatan sistem pengendalian internal.
Baca juga: Bank Kalsel hadirkan Tabungan Banua Rencana berhadiah saat HUT ke-66 Tapin
Komitmen bersama seluruh Insan Bank Kalsel dalam membangun organisasi yang bersih, transparan, dan berintegritas diharapkan dapat terus mendukung keberlanjutan usaha dan menjaga kepercayaan publik sebagai bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan.
